Wisata Buku Islam
Buku Minhaj Al Qashidin – Ibnu Jauzi – Pustaka Azzam
Nama Buku : Minhaj Al Qashidin 5 Jilid
Ukuran/Hal : 16 x 24 cm / – halaman
Berat: 7900 gram
Penulis: Ibnu Jauzi
Penerbit: Pustaka Azzam
Harga Full Set: Rp 808.000 ,- –> Rp 723.000,-
Anda Hemat: Rp 85.000,-
Pesan via Whatsapp: 0857 2745 2727 <- Cukup Klik
Pesan via SMS: 0857 2745 2727 <- Cukup Klik
Pesan Via Line: Line Wisatabuku <- Cukup Klik
Sinopsis Buku Minhaj Al Qashidin karya Ibnu Jauzi dari Pustaka Azzam
Kitab Minhajul Qashidin karya Imam Jamaluddin Ibnul Jauzi rahimahullah yang merupakan kitab referensi dalam tazkiyatun nafs . Beliau meringkasnya dan memberikan komentar di dalamnya. Minhajul Qoshidin adalah Sebuah kitab taskiyatun nafs (penyucian jiwa /hati) dimana kandungan kitab ini sarat dengan berbagai terapi dan contoh penyakit jiwa yang biasa hinggap di dada seorang muslim. Sehingga apabila orang yang membacanya, menelaah dan mentadabburinya, akan lebih terhibur dan merasa tentram karena obat-obat penawar yang disuguhkan bersumber langsung dari Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya -Sholallahu Alaihi Wassalam- serta perkataan (aqwaal) dan perbuatan (af’aal) para salafus shalih rahimahumullah.
Kitab Minhajul Qashidin karya Imam Jamaluddin Ibnul Jauzi rahimahullah yang merupakan kitab referensi dalam tazkiyatun nafs . Beliau meringkasnya dan memberikan komentar di dalamnya. Minhajul Qoshidin adalah Sebuah kitab taskiyatun nafs (penyucian jiwa /hati) dimana kandungan kitab ini sarat dengan berbagai terapi dan contoh penyakit jiwa yang biasa hinggap di dada seorang muslim. Sehingga apabila orang yang membacanya, menelaah dan mentadabburinya, akan lebih terhibur dan merasa tentram karena obat-obat penawar yang disuguhkan bersumber langsung dari Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya -Sholallahu Alaihi Wassalam- serta perkataan (aqwaal) dan perbuatan (af’aal) para salafus shalih rahimahumullah.
Banyak kitab mengenai penyucian jiwa, namun sedikit sekali yang menyuguhkan terapi yang berdasarkan hadits-hadits shahih. Hal ini malah bukan lagi sebagai solusi dalam kehidupan seorang muslim, akan tetapi menjadi petaka dan buah simalakama karena efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan nilai-nilai agama Islam yang hanif ini. Satu diantaranya yakni Kitab Ihya Ulumuddin karaya Al Ghazali -rahimahullah- . Kemudian Kitab Ihya Ulumuddin ini dikoreksi oleh Imam Ibnu jauzi -rahimahulloh- menjadi Kitab Minhajul Qoshidin.
Al Imam Ibnul Jauzi rahimahullah, berkata: “Wahai orang yang jujur dan bergelora semangatnya! Mungkin, selama ini engkau tekun berkutat dengan ketergiuran dunia yang masygul, menarik perhatian dan bertekad untuk memutuskan diri dari akhkat. Padahal, engkau tahu bahwa bergaul dengan manusia itu mengharuskan dirimu turut secara langsung dengan mereka. Sementara meremehkan Muhasahatun nafs (introspeksi diri) merupakan dasar sikap berlebih-lebihan, sehingga ketika takdir bagi umurmu tidak panjang, semua yang ada pasti ditinggalkan. Hembusan-hembusan nafas terlalu cepat menghampiri tempat kematian. Di saat seperti ini, engkau akan benar-benar mencari muara yang bisa menjadi teman di saat sendirian, yaitu sebuah buku. Lalu engkau menelaahnya tanpa banyak bicara. Pilihanmu pun jatuh kepada Kitab Ihya Ulumuddin, karena menurut anggapanmu, inilah buku yang paling cocok bagi jiwamu. MAKA : ”Ketahuilah, bahwa dalam Kitab Ihya Ulumuddin terdapat kekurangan dan bencana yang ke-rusak-kannya hanya dapat diketahui oleh para Ulama, karena didalamnya terdapat hadits-hadits dhaif, bathil, maudhu’, mauquf yang dijadikan marfu.
Kemudian beliau -rahimahulloh berkata: “Tidak sepatutnya beribadah dengan mengamalkan hadits-hadits maudhu’ /Palsu dan terpedaya dengan perkataan yang dibuat-buat. Bagaimana mungkin keridhaan Alloh -Subhanahu Wa Ta’ala- menghadirimu, jika engkau shalat seharian, padahal Rasulullah -Sholallahu Alaihi Wassalam- tidak sepatah kata pun bersabda tentang cara Sholat yang demikian itu?!, Bagaimana mungkin saya bisa memberikan atsar (pengaruh) kepadamu, jika engkau sendiri lebih mendengarkan setiap perkataan yang berasal dari para sufi (ahli tasawwuf), yang direalisasikan dalam bentuk amal shalih yang tidak jelas manfaatnya baik di dunia, maupun di akhirat? ,
Jika engkau memang sudan bersikukuh mgin melakukan Uzlah (mengasingkan diri) agar memperoleh apa yang terbaik bagi jiwamu dan menerapkannya dalam kehidupan nyata, maka jadikanlah ilmu (yang shaahih) sebagai pemimpin bagimu dan bersikap telitilah terhadap setiap detak nafsu dalam jiwamu, agar kamu mencapai keselamatan. Lalu, berhati-hatilah dalam mengikuti jalan salah satu dari dua orang berikut ini:
Pertama, seorang ulama yang mengetahui selisih pendapat di dalam urusan fiqih, namun, dia merasa cukup dengan kemapanan kedudukannya sebagai ulama atau dia mengemban kedudukan di mahkamah (pengadilan), lalu dia masih berkehendak untuk menjaga kedudukannya itu, atau dia pandai menghiasi kata-katanya dalam memberi nasehat, kemudian menyempitkan pandangan-pandangan obyek para pendengarnya.
Kedua, orang zuhud yang membolak-balikan setiap pendapat yang salah karena kebodohannya, yang mendekatkan diri dengan membalik-balikkan telapak tangan dan mengandalkan barakah, yang melakukan perbuatan menurut hawa nafsunya, tidak berdasarkan pada syari’at Alloh -Subhanahu Wa Ta’ala- dan Sunnah Rasul-Nya Kedua karakter (sifat) orang ini, telah menyimpang dari jalan kebenaran, puas dengan amal yang menipu mata (terlihat bercahaya pada sisi luarnya, tetapi buruk dan gulita pada sisi dalamnya), sehingga bisa mengecoh setiap pemula (orang-orang yang baru mempelajari tentang Islam baik dari kalangan ummat Islam yang awam atau pun muallaf/orang yang baru memeluk agama Islam) seperti layaknya fatamorgana. Dan jalan mereka berdua sangat jauh dari kehidupan salafus shalih yang dikenal keistiqamahan dan kebenaran jalannya.Insya’allah, di dalam kitab ini saya akan menceritakan tentang kisah-kisah jejak kehidupan mereka.Kitab ini amat diperlukan bagi siapa saja yang menginginkan kesempurnaan dan bagi mereka yang baru memulainya. Setiap goresan kalimatnya mengandung rahasia-rahasia dalam beribadah serta anjuran, agar berhati-hati dari setiap bencana dalam bermu’amalah.”
“ Kitab Minhajul Qoshidin karya Syaikh Imam jamaluddin Ibnu jauzi -rahimahulloh- ini adalah kitab yang agung lagi penuh manfaat, ingin rasanya saya mengkaji untuk yang kedua kalinya. Sebab Kitab ini jauh lebih hebat dari apa yang saya perkirakan semula, namun diatas segala kelebihannya, saya tetap merasakan adanya kekurangan, sehingga ingin rasanya memberikan kritik atau pcnjelasan/syarah agar maksud yang diinginkan dalam kitab Minhajul Qoshidin benar-benar tercapai. Kitab ini cukup banyak nuansa furu’ (sub-sub bahasannya). Terbukti, masalah ini dibahas di awal kitab. Padahal persoalan-persoalan fiqih itu idealnya ada pada kitab-kitab fiqih. Meski demikian, kitab ini tidak bisa dianggap sebagai kitab fiqih. Kitab ini sebagai jawaban bagi mereka yang ingin berkonsentrasi untuk kehidupan akhirat tanpa harus meninggalkan kebutuhan dunia dan bagi mereka yang ingin mengintropeksi diri, mentadabburi akan hakekatnya sebagai makhluk yang lemah serta tak lepas dari kekurangannya. Kitab ini juga sebagai sarana yang mengantarkan seorang muslim memahami dengan benar arti sebuah kehidupan, waktu dan kesempatan yang Allah jalla jallaluh berikan bagi para hamba-Nya agar mampu dipergunakan dengan penuh optimal demi meraih sebuah kehidupan yang kekal abadi di akhekat kelak.”
Al Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi Al Hambali -rahimahulloh-
Review Buku Minhaj Al Qashidin karya Ibnu Jauzi dari Pustaka Azzam
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di id.wikipedia dan en.wikipedia
Buku Minhaj Al Qashidin – Ibnu Jauzi – Pustaka Azzam
Wisata Buku