Wisata Buku Islam
Terjemahan Riyadhus Shalihin dan Penjelasannya – Penerbit Ummul Qura
Buku Riyadhus Shalihin dan Penjelasannya merupakan Terjemahan Syarah Riyadhus Shalihin karya Imam An Nawawi. Buku tersebut di Syarah oleh Syaikh Faishal Alu Mubarok dan di Takhrij Syaikh Nashiruddin Al Albani. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Islam Ummul Qura.
Nama Buku : Riyadhus Shalihin dan Penjelasannya
Ukuran/Hal : 17 x 24 cm / 1120 halaman (Hardcover)
Berat: 1500 gram
Penulis: Imam An Nawawi – Syaikh Faishol Alu Mubarok
Penerbit: Ummul Qura
Harga : Rp 198.000 ,- –> Rp 175.000
Anda Hemat: Rp 23.000,-
Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik
Tersedia Juga Buku Terjemahan Lain Seperti dibawah
Sinopsis Buku Terjemahan Riyadhus Shalihin dan Penjelasannya – Penerbit Ummul Qura
“Kitab Riyadhus Shalihin sering dibahas hampir di seluruh masjid yang ada di muka bumi. Kitab-kitab Imam An-Nawawi sangat terkenal dan tersebar di seluruh penjuru dunia. Hal ini menunjukkan kejujuran niat beliau yang hanya mengharapkan niat Allah Ta’ala semata. Karena, penerimaan manusia terhadap kitab-kitab karya seorang ulama termasuk salah satu tanda keikhlasan niatnya.”
(Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, ulama senior Arab Saudi)
Siapa yang tidak mengenal kitab Riyadhus Shalihin? Sebuah kitab yang mampu menembus lini masa dan sekat-sekat mazhab sehingga bisa diterima oleh segenap kaum muslimin. Kredibilitas dari sang penulis kitab -Imam An-Nawawi- menjadi alasan dan jaminan tersendiri sehingga kitab ini menjadi sebagai salah satu masterpiece (mahakarya). Di dalamnya terhimpun intisari petunjuk nabawi yang dibutuhkan oleh seorang muslim untuk meraih kebahagiaan dan kemaslahatan dunia-akhirat.
Meski telah banyak diterbitkan dan diterjemahkan, faedah kitab Riyadhus Shalihin tentu akan lebih terasa jika diberikan ‘nila tambah’. Karenanya, kitab terjemahan edisi ini hadir dengan sejumlah upgrading (peningkatan) fitur yang belum ada pada versi terjemahan lain yang sudah terbit, di antaranya:
– Dicetak dalam 1 jilid lengkap, dengan layout (tata letak) dua kolom dan tipografi (pemilihan font dan khat) yang lebih nyaman dibaca sehingga tidak melelahkan bagi pembacanya.
– Menyertakan dua model penomoran hadits berganda; baik urutan sesuai kitab asli maupun urutan menurut bab tematiknya.
– Pencantuman kualitas hadits-hadits di dalamnya menurut tahqiq (verifikasi) Al-Albani.
– Syarah (penjelasan) ringkas yang ada pada hampir tiap hadits yang tercantum.
Syarah yang tercantum dalam kitab ini adalah ‘syarah orisinal’; bukan rekayasa penerbit. Syarah tersebut merupakan karya tersendiri yang berjudul Tahthrizu Riyadhis Shalihin, dan sengaja disusun oleh Syaikh Faishal Al Mubarak. Beliau adalah seorang ulama senior yang telah mensyarah banyak kitab induk lainnya, antara lain:
At-Ta’liqat As-Suniyyah (syarah ‘Al-‘Aqidah Al-Washitiyyah di bidang akidah); Bustan Al-Ahbar (syarah Nail Al-Authar di bidang fikih); Kalimah As-Sadad (Syarah Zad Al-Ma’ad di bidang sirah nabawiyah); Khulashah Al-Kalami (Syarah ‘Umdah Al-Ahkam di bidang fikih); Mafatih Al-‘Arabiyyah (syarah matan Al-Ajrumiyyah di bidang nahwu); Mukhtashar Al-Kalam (Syarah Bulugh Al-Maram di bidang fikih); Ta’lim Al-Ahibb (Syarah hadits an-nawawi dan Ibnu Rajab); Taufiq Ar-Rahman (tafsir Al-Qur’an)
Daftar Isi Buku Terjemahan Riyadhus Shalihin dan Penjelasannya – Penerbit Ummul Qura
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI III
PENGANTAR PENERBIT XVII
BIOGRAFI SINGKAT IMAM NAWAWI XVIII
PENGANTAR PENSYARAH XX
MUKADIMAH RIYADHUS SHALIHIN XXI
1. Bab Ikhlas dan Menghadirkan Niat dalam Semua Perbuatan dan Ucapan, Baik yang Terang-Terangan atau Samar-Samar 25
2. Bab Tobat 35
3. Bab Sabar 53
4. Bab Kebenaran 75
5. Bab Murawabah (Pengawasan) 79
6. Bab Takwa 89
7. Bab Yakin dan Tawakal 93
8. Bab Istiqamah 102
9. Bab Berpikir tentang Kebesaran Ciptaan Allah, Kerusakan Dunia, Kesulitan-Kesulitan di Akhirat, dan Hal-Hal Lain di Dunia dan Akhirat, Kecerobohan Jiwa, serta Mendidiknya dan Mendorongnya untuk Bersikap Istiqamah 104
10. Bab Bersegera Melakukan Kebaikan, Menganjurkan Orang yang Menuju Kebaikan Agar menghadapinya dengan Sungguh Tanpa Keraguan 106
11. Bab Bersungguh-Sungguh (Mujahadah) 110
12. Bab Menambah Kebaikan di Akhir Usia 121
13. Bab Banyaknya Jalan Kebaikan 126
14. Bab Berlaku Sederhana dalam Beribadah 138
15. Bab Memelihara Perbuatan-Perbuatan Baik 148
16. Bab Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya 150
17. Bab Kewajiban Tunduk Kepada Hukum Allah dan Apa yang Diucapkan oleh Orang yang Diajak untuk itu dan Diperintahkan dengan Kebaikan dan Dilarang dari Kemungkaran 160
18. Bab Larangan terhadap Kebid’ahan Hal-Hal yang Diada-Adakan 162
19. Bab Orang yang Memberi Tuntunan Baik dan Buruk 164
20. Bab Memberikan Petunjuk kepada Kebaikan dan Mengajak ke Arah Hidayah atau Kesesatan 166
21. Bab Tolong-Menolong dalam Kebaikan dan Ketakwaan 169
22. Bab Nasihat 171
23. Beb Memerintah Kebaikan dan Mencegah Kemunkaran 173
24. Bab Beratnya Siksa Bagi Orang yang Memerintahkan Kebaikan atau Mencegah Kemungkaran, tetapi Ucapannya Tidak Sesuai dengan Perbuatannya 183
25. Bab Perintah Menunaikan Amanat 184
26. Bab Keharaman Berbuat Zalim dan Perintah Mengembalikan Hasil Dari Kezaliman 191
27. Bab Mengangungkan Kehormatan Kaum Muslimin dan Uraian tentang Hak-Hak Mereka Kasih Sayang dan Menyayangi Mereka 201
28. Bab Menutupi Aib Kaum Muslimin dan Larangan Mengekspos Kecuali dalam Keadaan Terpaksa 209
29. Bab Memenuhi Kebutuhan Kaum Muslimin 211
30. Bab Syafa’at 213
31. Bab Mendamaikan Antara Manusia 214
32. Bab Keutamaan Kaum Muslimin yang Lemah, Orang-Orang Fakir, dan Orang-Orang yang Tidak Terkenal 217
33. Bab Bersikap Lemah Lembut terhadap Anak Yatim, Anak Perempuan, Orang-Orang Lemah Lainnya, Orang-Orang Miskin, dan Orang-Orang Cacat, serta Berbuat Baik kepada Mereka, Mengasihi Mereka, Bersikap Rendah Diri dan Rendah Hati terhadap Mereka 224
34. Bab Berwasiat kepada Perempuan 231
35. Bab Hak Suami Atas Istri 236
36. Bab Nafkah kepada Keluarga 239
37. Bab Menginfakkan Harta yang Disukai dan Harta yang Baik 242
38. Bab Kewajiban Memerintah Keluarga, Anak-anak yang Sudah Mumayis dan Semua Orang yang Berada dalam Tanggungannya Agar Taat Kepada Allah k Serta Melarang Mereka Menyelisihinya, dan Mendidik Mereka Sekaligus Mencegah Mereka Melakukan Sesuatu yang Dilarang 244
39. Bab Hak Tetangga dan Berwasiat Kepadanya 246
40. Bab Berbakti kepada Orangtua dan Menyambung Tali Kekeluargaan 250
41. Bab Durhaka kepada Orangtua dan Memutus Hubungan Kekeluargaan 263
42. Bab Keutamaan Berbuat Baik kepada Teman-teman Ayah, Ibu, Istri dan Lainnya yang Disunnahkan untuk Dimuliakan 267
43. Bab Memuliakan Keluarga Rasulullah n Serta Penjelasan tentang Keutamaan Mereka 270
44. Bab Memuliakan Para Ulama, Orang-orang Tua yang Mempunyai Keutamaan, Mendahulukan Mereka atas Orang Lain, Meninggikan Kedudukan Mereka, dan Menampakkan Keistimewaan Mereka 273
45. Bab Berkunjung kepada Para Ahli Kebaikan, Duduk Bersama Mereka, Bersahabat dengan Mereka, Mencintai Mereka, Memohon Agar Dikunjungi Mereka, Memohon Doa Mereka, dan Berziarah ke Tempat-tempat yang Memiliki Keutamaan 279
46. Bab Keutamaan Cinta karena Allah, Anjuran untuk Cinta karena Allah, Menyampaikan kepada Orang yang Dicintainya Bahwa Ia Mencintainya, dan Apa yang Diucapkan Ketika Orang Lain Memberitahukan tentang Rasa Cintanya 288
47. Bab Tanda-tanda Seorang Hamba Dicintai oleh Allah, Anjuran untuk Berakhlak yang Dapat Dicintai Allah, dan Berusaha Mendapatkan Cinta-Nya 293
48. Bab Peringatan Menyakiti Orang-orang Saleh, Orang-orang Lemah, dan Orang-orang Miskin 297
49. Bab Menerapkan Hukum-hukum terhadap Manusia Sesuai Kondisi Lahiriahnya Sedangkan Masalah Hati Mereka Diserahkan kepada Allah 298
50. Bab Khauf (Takut Kepada Allah) 302
51. Bab Raja’ (Pengharapan) 313
52. Bab Keutamaan Raja (Pengharapan) 335
53. Bab Memadukan Antara Takut dan Raja (Harapan) 338
54. Bab Keutamaan Menangis karena Takut kepada Allah dan Rindu kepada-Nya 340
55. Bab Keutamaan Zuhud di Dunia dan Anjuran untuk Mengambil Sedikit Dunia dan Keutamaan Fakir 346
56. Bab tentang Keutamaan Lapar, Hidup Sengsara, Cukup dengan Sedikit Makan, Minum, Pakaian, dan Hak-hak Badan Lainnya, serta Meninggalkan Hawa Nafsu 365
57. Bab Qanaah, Menjaga Diri dari Meminta-minta, Sederhana dalam Penghidupan serta Celaan Meminta-minta Bukan karena Terpaksa 387
58. Bab Boleh Menerima Sedekah Jika Tidak Meminta dan Tidak Mengharap 396
59. Bab Anjuran untuk Makan dari Hasil Usaha Sendiri dan Menahan Diri dari Meminta-minta 397
60. Bab Murah Hati, Dermawan, dan Berinfak dalam Kebaikan dengan Penuh Keyakinan kepada Alla Ta’ala 398
61. Bab Larangan Bersifat Bakhil dan Kikir 408
62. Bab Mengutamakan dan Memberi Kemudahan kepada Orang Lain 409
63. Bab Berlomba-lomba dalam Urusan Akhirat dan Memperbanyak Hal-hal yang mendatangkan Keberkahan 413
64. Bab Keutamaan Orang Kaya yang Bersyukur 414
65. Bab Mengingat Mati dan Memendekkan Angan-angan 417
66. Bab Sunnah Ziarah Kubur Bagi Laki-laki dan Doa-doa yang Diucapkan Peziarah 425
67. Bab Makruhnya Mengharapkan Kematian Disebabkan Oleh Bahaya yang Menimpanya dan Tidak Mengapa Jika Disebabkan Kekhawatiran Adanya Fitnah dalam Agama 426
68. Bab Sikap Wara’ dan Meninggalkan Syubhat 428
69. Bab Disunnahkannya Uzlah Saat Manusia dan Zaman Sudah Rusak atau Khawatir Akan Fitnah dalam Agama serta Terjerumus dalam Perkara yang Haram, Syubhat dan Lainnya 433
70. Bab Keutamaan Bergaul dengan Orang Banyak, Menghadiri Tempat-tempat Kebaikan, Bermajelis Zikir dengan Mereka, Mengunjungi Orang Sakit, Mengiring Jenazah, Membantu yang Membutuhkan, dan Memberi Petunjuk Orang yang Bodoh di Antara Mereka dan Maslahat-maslahat Mereka yang Lainnya, Bagi Orang yang Mampu Beramar Makruf Nahi Mungkar, Serta Mampu Mengekang Hawa Nafsunya dari Perbuatan yang Merugikan, dan Bersabar terhadap Gangguan 436
71. Bab Tawadhu’ dan Merendahkan Diri Kepada Orang-orang Beriman 436
72. Bab Keharaman Sombong dan Bangga Diri 442
73. Bab Akhlak yang Baik 448
74. Bab Santun, Sabar, dan Lemah Lembut 453
75. Bab Memaafkan dan Berpaling dari Orang-orang yang Bodoh 458
76. Bab Bersabar Menghadapi Gangguan 462
77. Bab Marah Ketika Syariat yang Terhormat Dinodai dan Menolong Agama Allah k 463
78. Bab Perintah Bagi Para Penguasa untuk Bersikap Lemah Lembut, Memberi Nasihat dan Kasih Sayang terhadap Rakyatnya. Juga Larangan Bagi Para Penguasa untuk Berkhianat, Bersikap Sabar, serta Mengabaikan Kemaslahatan dan Melalaikan Kebutuhan Mereka 465
79. Bab Pemimpin yang Adil 468
80. Bab Wajibnya Taat kepada Para Pemimpin Pada Selain Kemaksiatan dan Larangan Taat kepada Mereka dalam Hal Kemaksiatan 470
81. Bab Larangan Meminta Jabatan Kepemimpinan dan Memilih Meninggalkan Kepemerintahan Jika Tidak Fardhu ‘Ain Bagi Dirinya atau Adanya Kebutuhan yang Mendesak 475
82. Bab Anjuran Kepada Penguasa Hakim dan Para Pemimpin Lainnya untuk Mengangkat Menteri yang Saleh dan Peringatan kepada Mereka Akan Teman-teman yang Buruk dan Menerima Mereka 477
83. Bab Larangan Memberikan Jabatan Kepemimpinan, Hakim, dan Jabatan Kepemerintahan yang Lain kepada Orang yang Memintanya atau Ambisi Dengannya Lalu menawarkan Dirinya untuk Jabatan Itu 478
KITAB ADAB
84. Bab Malu dan Keutamaannya dan Dorongan untuk Berakhlak Dengannya 479
85. Bab Menjaga Rahasia 480
86. Bab Memenuhi Janji 483
87. Bab Menjaga Kebiasaan-kebiasaan Baik 486
88. Bab Anjuran Berkata Baik dan Bermuka Manis Ketika Bertemu 487
89. Bab Anjuran Memperjelas Perkataan Kepada Lawan Bicara dan Mengulang-ulangnya Jika Tidak Bisa Dipahami Kecuali dengan Cara Seperti Itu 488
90. Bab Memperhatikan dengan Seksama Pembicaraan Teman Duduknya Selagi Tidak Diharamkan dan Seorang Alim atau Pemberi Nasihat Meminta Diam Orang yang Menghadiri Majelisnya 489
91. Bab cermat dalam Pemberian Peringatan atau Pelajaran 489
92. Bab Tenang dan Berwibawa 492
93. Bab Sunnahnya Mendatangi Shalat, Majlis Ilmu, dan Ibadha-ibadah yang Lainnya dengan Tenang dan Berwibawa 493
94. Bab Memuliakan Tamu 494
95. Bab Sunnahnya Memberikan Kabar Gembira dan Memberikan Ucapan Selamat terhadap Kebaikan 496
96. Bab Menghantarkan dan Memberikan Wasiat kepada Shahabat Ketika Berpisah untuk Safar dan Selainnya, serta Mendoakannya dan Juga Meminta Doa Darinya 502
97. Bab Istikharah dan Musyawarah 506
98. Bab Disunnahkannya Berangkat Melalui Satu Ja;an dan Pulang Melalui Jalan yang Berbeda dalam Urusan Shalat Ied, Menjenguk Orang Sakit, Haji, Perang, Mengantar Jenazah dan yang Lainnya Dengan Tujuan Memperbanyak Tempat-tempat Ibadah 507
99. Bab Sunnahnya Mendahulukan Bagian Kanan dalam Setiap Perkara yang Mulia, Seperti: Wudhu, Mandi, Tayamum, Mengenakan Pakaian, Sandal, Sepatu dan Celana, Masuk Masjid, Bersiwak, Bercelak, Memotong Kuku, Memotong Kumis, Mencabut Bulu Ketiak, Mencukur Rambut, Salam Saat Shalat, Makan, Minum, Berjabat Tangan, Menyentuh Hajar Aswad, Keluar dari Kamar Mandi, Mengambil, Memberi, dan Perkara-perkara Semisal Lainnya. Sebaliknya Disunnahkan untuk Mendahulukan Bagian Kiri dalam Perkara-perkara yang Berlawanan Dengan Perkara Sebelumnya, Seperti Membuang Ingus dan Dahak ke Sebelah Kiri, Masuk Kamar Mandi, Keluar dari Masjid, Melepas Sepatu, Sandal, Celana dan Pakaian, Istinja’, dan Melakukan Hal-hal Kotor Lainnya 508
KITAB ADAB-ADAB MAKAN
100. Bab Membaca Basmalah untuk Memulai Makan dan Mengakhirinya dengan Hamdalah 512
101. Bab Tidak Mencela Makanan dan Anjuran Memujinya 515
102. Bab Sabda Nabi Mengenai Orang yang Diberi Hidangan Makanan Sementara Ia Sedang Berpuasa dan Tidak Mau Berbuka 516
103. Bab Sabda Nabi Mengenai Orang yang Diundang Jamuan Makan Lalu Orang Lain Mengikutinya 516
104. Bab Memakan dari yang Terdekat dan Nasihat serta Pendidikan Rasulullah n Kepada Orang yang Buruk Cara Makannya 517
105. Bab Laangan Mengambil Dua Kurma Kering Sekaligus atau yang Semisal Dengannya Jika Sedang Makan Bersama-Sama Kecuali Seizin Teman di Sisinya 517
106. Bab Sabda dan Perbuatan Nabi n Mengenai Orang yang Makan Namun Tidak Merasa Kenyang 518
107. Bab Perintah untuk Mulai Makan dari Pinggir Piring dan Larangan Memulai Makan dari Tengahnya 518
108. Bab Makruhnya Makan dengan Bersandar 519
109. Bab Sunnahnya Makan dengan Tiga Jari dan Menjilati Jari-Jemari, Makruhnya Membersihkan Jari-jemari Sebelum Menjilatinya, Sunnahnya Menjilati Piring dan Mengambil Suapan Nasi yang Jatuh dari Piring dan Memakannya, serta Bolehnya Membersihkan Piring Sesudah Mengusapnya dengan Telapak Tangan, Telapak Kaki dan Selainnya 520
110. Bab Memperbanyak Tangan Saat Makanan 523
111. Bab Etika Minum, Anjuran Bernafas Tiga Kali Di Luar Wadah, dan Anjuran Mengedarkan Wadah ke Kanan dan Seterusnya 523
112. Bab Larangan Minum dari Mulut Geriba dan Semacamnya, Larangan Ini Adalah Larangan Tanzih, Bukan Larangan Haram 525
113. Bab Makruhnya Meniup Air Minum 526
114. Bab Penjelasan Bolehnya Minum Sambil Berdiri Namun Lebih Sempurna dan Utama Minum Sambil Duduk 526
115. Bab Sunnahnya Orang yang Memberi Minum Suatu Kaum untuk Minum Paling Terakhir Kali 528
116. Bab Bolehnya Minum dari Bejana Selain yang Terbuat dari Emas dan Perak. Bolehnya Minum dengan Mulut Langsung dari Sungai dan Selainnya Tanpa Menggunakan Bejana Maupun Tangan, serta Haramnya Menggunakan Bejana Emas dan Perak untuk Makan, Minum, Bersuci, dan Seluruh Bentuk Penggunaan yang Lain 528
KITAB BERPAKAIAN
117. BAB Sunnahnya Pakaian Putih, Bolehnya Pakaian Merah, Hijau, Kuning dan Hitam, Serta Bolehnya Pakaian yang Berbahan Kapas, Bulu Domba, Woll dan Selainnya Kecuali Sutra 531
118. Bab Sunnah Mengenakan Gamis 535
119. Bab Sifat Panjang Gamis dan Lengannya, Lengan Baju, Kain Sarung dan Ujung Surban, Serta Pengharaman Isbal Karena Sombong dan Makruh Jika Bukan Karena Sombong 535
120. Bab Sunnah Meninggalkan Pakaian Mewah Karena Tawadhu’ 542
121. Bab Sunnah Bersikap Sederhana dalam Berpakaian dan Tidak Merasa Puas dengan Sesuatu yang Dapat Merusak Kesederhanaan Karena Tidak Diperlukan serta Tidak Sesuai Dengan Syari’at 542
122. Bab Haramnya Pakaian Sutra Bagi Laki-laki, Haramnya Duduk di Atasnya dan Bersandar Kepadanya, serta Bolehnya Kaum Wanita Memakainya 543
123. Bab Bolehnya Mengenakan Kain Sutra Bagi yang Memiliki Penyakit Gatal 545
124. Bab Larangan Menjadikan Kulit Harimau Sebagai Alas Duduk dan Mengendarainya 545
125. Bab Apa yang Diucapkan Ketika Mengenakan Pakaian atau Sandal Baru atau yang Lainnya 545
126. Bab Sunnahnya Memulai Dengan Kanan Saat Mengenakan Pakaian 546
KITAB ADAB-ADAB TIDUR
127. Bab Ada-Adab Tidur, Berbaring, Duduk, Bermajelis, Berteman, dan Mimpi 547
128. Bab Bolehnya Telentang, Meletakkan Salah Satu Kaki di Atas Kaki yang Lain Jika Tidak Dikhawatirkan Tersingkapnya Aurat, Serta Bolehnya Duduk Bersila dan Duduk Sambil Memeluk Lutut 550
129. Bab Adab Majelis dan Anggota Majelis 551
130. Bab Mimpi dan Hal-hal yang Terkait Dengannya 556
KITAB SALAM
131. Bab Keutamaan Mengucapkan Salam dan Perintah untuk Menyebarkannya 560
132. Bab Tata Cara Mengucapkan Salam 563
133. Bab Etika Salam 566
134. Bab Sunnah Mengulangi Salam Kepada Orang yang Berulang Kali Bertemu Dengannya Meskipun Berjeda Sebentar, Seperti Ia Masuk Lalu Keluar, Lalu Masuk Lagi Seketika Itu, atau Antara Keduanya Terpisahkan oleh Pohon dan Semisalnya 567
135. Bab Sunnah Mengucapkan Salam Ketika Masuk Rumah 568
136. Bab Mengucapkan Salam Kepada Anak-anak 568
137. Bab Salam Suami kepada Istrinya, Wanita Mahramnya atau Bukan, yang Tidak Dikhawatirkan menimbulkan Fitnah, dan Salam Wanita Kepada Laki-laki dengan Syarat yang Sama 568
138. Bab Haram Memulai Kepada Orang Kafir dan Cara Menjawab Salam Mereka; dan Sunnah Mengucapkan Salam Kepada Anggota Majelis yang di Antara Mereka Ada Orang-orang Muslim dan Orang-orang Kafir 570
139. Bab Sunnah Mengucapkan Salam Ketika Meninggalkan Majelis dan Berpisah dengan Banyak atau Satu Orang Teman Duduk 571
140. Bab Meminta Izin dan Adab-adabnya 571
141. Bab Penjelasan tentang Sunnah Apabila Orang yang Meminta Izin Ditanya, “Siapa kamu?” Supaya Mengucapkan, “Fulan” Dengan Menyebutkan Nama yang Mudah Dikenal atau Nama Kunyahnya dan Makruhnya Mengucapkan “Saya” dan Semisalnya 573
142. Bab Sunnah Mendoakan Orang yang Bersin (Tasymit) Jika Ia Memuji Allah Ta’ala dan Makruh Mendoakannya Jika Ia Tidak Memuji Allah Serta Penjelasan tentang Adab-adab Tasymit, Bersin dan Menguap 574
143. Bab Sunnah Berjabat Tangan Ketika Bertemu, dan Bermuka Manis, Mencium Tangan Orang Saleh, Mencium Anaknya Sebagai Bentuk Kasih Sayang, Memeluk Orang yang Baru Datang dari Bepergian dan Makruhnya Membungkukkan Badan dalam Memberi Penghormatan 577
KITAB MENJENGUK ORANG SAKIT, MENGANTARKAN JENAZAH, MENSHALATKANNYA, MENGHADIRI PEMAKAMANNYA, DAN BERDIAM SEJENAK DI SISI KUBURANNYA
144. Bab Menjenguk Orang Sakit 581
145. Bab Doa untuk Orang Sakit 584
146. Bab Sunnah Menanyakan Keadaan Orang yang Sakit Kepada Keluarganya 588
147. Bab Apa yang Harus Diucapkan oleh Orang yang Sudah Tidak Ada Lagi Harapan Hidup 589
148. Bab Sunnah Memberikan Nasihat Kepada Keluarga yang Sakit dan Orang yang Melayaninya Supaya Berbuat Baik Kepada Si Sakit, Tabah dan Sabar Menghadapi Kesulitannya, Juga Wasiat untuk Orang yang Sudah Dekat Sebab Kematiannya karena Hukuman Had atau Qishash dan Lain Sebagainya 589
149. Bab Bolehnya Orang yang Sakit Mengatakan, “Saya Sakit” atau “Sangat Sakit” atau “Panas!” atau “Aduh Kepalaku!” dan Lain Sebagainya. Juga Penjelasan Bahwa Ucapan-ucapan Tersebut Tidak Makruh. Asalkan Bukan Karena Jengkel atau Menunjukkan Kegelisahan 590
150. Bab Mentalqin Orang yang Sedang Sakaratul Maut Mengucapkan La Ilaha Illallah 591
151. Bab Ucapan Sesudah Menutupkan Mata Orang yang Telah Meninggal 592
152. Bab Apa yang Harus Diucapkan Ketika Berada di Sisi Mayit dan Apa yang Harus Diucapkan oleh Orang yang Ditinggal oleh Si Mayit 592
153. Bab Bolehnya Menangisi Orang yang Meninggal Tanpa Meratap (Niyahah) 594
154. Bab Larangan menceritakan Aib Orang yang Meninggal 596
155. Bab Shalat Jenazah, Megantarkannya, Menghadiri Pemakamannya dan Makruhnya Kaum Wanita Ikut Mengantarkan Jenazah 596
156. Bab Sunnah Memperbanyak Orang yang Menshalatkan Jenazah dan Membuat Shaf Menjadi Tiga Baris atau Lebih 598
157. Bab Bacaan dalam Shalat Jenazah 599
158. Bab Bersegera Menguburkan Jenazah 602
159. Bab Segera Melunasi Utang Si Mayit, Menyegerakan Pengurusannya, Kecuali Mati Mendadak, Maka Jenazah Itu Dibiarkan Terlebih Dahulu Sampai Dapat Diyakinkan Sebab Kematiannya 603
160. Bab Memberikan Nasihat (Mau’izah) di Sisi Kuburan 604
161. Bab Berdoa untuk Mayit Sesudah Dikuburkan dan Duduk di Sisi Kuburan Sejenak untuk Mendoakannya, Memohonkan Ampunan Untuknya dan Membaca Al-Qur’an 605
162. Bab Sedekah Atas Nama Orang yang Telah Meninggal dan Berdoa Untuknya 606
163. Bab Pujian Manusia kepada Mayit 607
164. Bab Keutamaan Orang yang Ditinggal Mati Oleh Anak-anaknya yang Masih Kecil 608
165. Bab Menangis dan Takut Ketika Melewati Kuburan Orang-orang Zalim dan Tempat Kematian Mereka, Serta Menampakkan Kekafiran kepada Allah k dan Peringatan untuk Tidak Melalaikan Hal Tersebut 610
KITAB BAB SAFAR
166. Bab Disunnahkannya Bepergian pada Hari Kamis dan Berangkat pada Pagi Hari 611
167. Bab Anjuran Mencari Teman Perjalanan dan Menunjuk Salah Satu Sebagai Pemimpin Rombongan untuk Ditaati 611
168. Bab Adab Berjalan, Singgah, Bermalam, dan Tidur dalam Perjalanan, Sunnahnya Melakukan Perjalanan di Malam Hari dan Berbelas Kasih pada Hewan Tunggangan, Menjaga Kemaslahatan-kemaslahatan Hewan Tunggangan, Menyuruh Orang yang Teledor untuk Memberikan Hak-haknya, dan Bolehnya Naik Hewan Tunggangan Jika Kuat Dinaiki 613
169. Bab Menolong Kawan 617
170. Bab Doa Menaiki Kendaraan Ketika Bepergian 618
171. Bab Mengucapkan Takbir Ketika Jalan Mendaki, Bertasbih Ketika Jalan Menurun, dan Larangan Mengeraskan Suara Takbir dan Semacamnya 621
172. Bab Disunnahkan Berdoa Ketika Bepergian 623
173. Doa Ketika Takut kepada Manusia atau yang Lainnya 624
174. Bab Doa Ketika Singgah di Tempat Persinggahan 624
175. Bab Sunnahnya Seorang Musafir Pulang Kepada Keluarganya Sesudah Menyelesaikan Keperluannya 625
176. Bab Sunnahnya Datang kepada Keluarganya Di Waktu Siang dan Makruhnya Datang Di Waktu Malam, Jika Tidak Ada Keperluan Mendesak 625
177. Bab Doa yang Diucapkan Jika Musafir Kembali dan Telah Melihat Negerinya 626
178. Bab Sunnahnya Orang yang Baru Datang (Dari Safar) untuk Masuk Masjid yang Terdekat dan Shalat Dua Rekaat Di Dalamnya 627
179. Bab Haramnya Wanita Bersafar Sendiri 627
KITAB KEUTAMAAN-KEUTAMAAN
180. Bab Keutamaan Membaca Al-Qur’an 629
181. Bab Perintah Memelihara Al-Qur’an dan Peringatan Bagi yang Berpaling dari Al-Qur’an Karena Melaalaikannya 634
182. Bab Sunnahnya Memperindah Suara Ketika Membaca Al-Qur’an dan meminta Orang yang Memiliki Suara Indah untuk Membacakan Kepadanya Serta Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Miliknya 635
183. Bab Anjuran Membaca Surat dan Ayat Tertentu 638
184. Bab SUnnahnya Bermajelis untuk Membaca Al-Qur’an 648
185. Bab Keutamaan Berwudhu 649
186. Bab Keutamaan Adzan 654
187. Bab Keutamaan Shalat 659
188. Bab Keutamaan Shalat Subuh dan Ashar 661
189. Bab Keutamaan Berjalan ke Masjid 664
190. Bab Keutamaan Menunggu Shalat 667
191. Bab Keutamaan Shalat Berjamaah 669
192. Bab Anjuran Menghadiri Shalat Subuh dan Isya’ Secara Berjamaah 672
193. Bab Perintah Menjaga Shalat Lima Waktu dan Ancaman Keras Bagi yang Meninggalkannya 673
194. Bab Keutamaan Shaf Pertama, Perintah Menyempurnakan Shaf Pertama, Meratakan Shaf, dan Merapatkannya 678
195. Bab Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib dan Penjelasan Jumlah Rekaatnya 683
196. Bab Penekanan Dua Rekaat Sunnah Subuh 685
197. Bab Meringankan Dua Rekaat Sunnah Fajar serta Penjelasan Bacaan dan Waktunya 686
198. Bab Keutamaan dan Anjuran Berbaring di atas Lambung Sebelah Kanan Seusai Shalat Sunnah Fajar, Baik Mengerjakan Shalat Malam atau Tidak 688
199. Bab Shalat Sunnah Zuhur 690
200. Bab Shalat Sunnah Ashar 691
201. Bab Shalat Sunnah Sebelum dan Sesudah Maghrib 692
202. Bab Shalat Sunnah Sebelum dan Sesudah Isya’ 693
203. Bab Shalat Sunnah pada Shalat Jumat 694
204. Bab Anjuran Melaksanakan Shalat Sunnah di Rumah, Baik Shalat Rawatib atau yang Lainnya dan Perintah Berpindah Ketika Hendak Melaksanakan Shalat Sunnah dari Tempat Shalat Fardhu atau Menyelingi Keduanya dengan Percakapan 695
205. Bab Anjuran Melaksanakan Shalat Witir dan Pelaksanaan Witir Termasuk Sunnah Mu’akadah beserta Waktunya 696
206. Bab Keutamaan Shalat Dhuha, Penjelasan Rakaat Minimal, Maksimal dan yang Sedang, serta Anjuran untuk Menjaganya 698
207. Bab Bolehnya Shalat Dhuha Sejak Matahari Naik Hingga Condong ke Barat dan yang Terbaik Adalah Dikerjakan Saat Matahari Mulai Panas dan Terangkat Naik 700
208. Bab Anjuran Shalat Tahiyat Masjid Makruh Duduk Sebelum Shalat Dua Rakaat Kapanpun Saat Masuk Masjid, Baik Shalat Dua Rakaat dengan Niat Tahiyat, Shalat Fardhu, Sunnah Rawatib, atau yang Lain 700
209. Bab Anjuran Shalat Dua Rakaat Setelah Wudhu 701
210. Bab Keutamaan dan Kewajiban Shalat Jumat, dan Pergi Lebih Awal untuk Shalat Jumat, Berdoa Pada Hari Jumat dan Bershalawat untuk Nabi n. Juga Penjelsan Saat-Saat Mustajab, Anjuran Banyak-Banyak Berdzikir Selepas Shalat Jum’at 701
211. Bab Anjuran Sujud Syukur Ketika Mendapatkan Nikmat Lahiriah atau Terhindar dari Musibah Lahiriah 706
212. Bab Keutamaan Qiyamullail 707
213. Bab Anjuran Qiyam Ramadhan (Tarawih) 717
214. Bab Keutamaan Qiyamullail Pada Malam Qadar, dan Malam yang Paling Diharapkan Adanya Malam Qadar 718
215. Bab Keutamaan Siwak dan Kebiasaan-kebiasaan Fitrah 721
216. Bab Penegasan Kewajiban Zakat, Keutamaan Zakat, dan Hal-hal Lain yang Terkait 725
217. Bab Kewajiban Puasa Ramadhan, Keutamaan Puasa dan Hal-hal Terkait Puasa 732
218. Bab Bermurah Hati, Melakukan Amal Baik dan Memperbanyak Kebajikan Pada Bulan Ramadhan, Khususnya pada Sepuluh Hari Terakhir 736
219. Bab Larangan Mendahului Berpuasa Sebelum Ramadhan Setelah Pertengahan Bulan Sya’ban, Kecuali Bagi yang Meneruskan (Kebiasaan Puasa) Sebelumnya atau Bertepatan dengan Kebiasaannya, Misalnya Biasa Puasa Senin-Kamis 737
220. Bacaan Ketika Melihat Hilal 738
221. Bab keutamaan Sahur dan Mengakhirkan Sahur Selama Tidak Dikhawatirkan Terbit Fajar 739
222. Bab keutamaan Menyegerakan Berbuka yang Dimakan Saat Berbuka, dan Doa Berbuka 740
223. Bab Perintah Bagi Orang Berpuasa untuk Menjaga Lisan dan Seluruh Bagian Tubuh dari Segala Pelanggaran, Caci-Maki, dan Lainnya 743
224. Bab Permasalahan-permasalahan Puasa 744
225. Bab Keutamaan Puasa Muharram, Sya’ban dan Bulan-bulan Haram 745
226. Bab Keutamaan Puasa dan Lainnya Pada Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah 747
227. Bab Keutamaan Puasa Hari Arafah, Asyura dan Tasu’a’ 747
228. Bab Anjuran Berpuasa Rnam Hari Pada Bulan Syawal 748
229. Bab Anjuran Puasa Senin dan Kamis 749
230. Bab Anjuran Puasa Tiga Hari Setiap Bulan 749
231. Bab Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa, Keutamaan Orang Berpuasa yang Mengundang Orang Lain untuk Berbuka di Tempatnya, dan Doa untuk Orang yang Memberikan Hidangan Buka Puasa 751
KITAB I’TIKAF
232. BAB Keutamaan I’tikaf 753
KITAB HAJI
233. Bab Kewajiban dan Keutamaan Haji 755
KITAB JIHAD
234. Bab Keutamaan Jihad 761
235. Bab Sekelompok Syuhada -dalam Pahala Akhirat- Dimandikan dan Dishalatkan, Berbeda dengan Orang yang Terbunuh dalam Peperangan Melawan Orang-orang Kafir 790
236. Bab keutamaan Memerdekakan Budak 792
237. Bab Keutamaan Memperlakukan Budak dengan Baik 793
238. Bab Keutamaan Budak yang Menunaikan Hak Allah dan Hak Tuannya 795
239. Bab Keutamaan Ibadah di Tengah-tengah Haraj (Kekacauan, Fitnah dan Semacamnya) 796
240. Bab Keutamaan Bermurah Hati dalam Berjual-Beli, Memberi dan Menerima, Membayar Utang dan Berperkara dengan Baik, Larangan Mencurangi Takaran dan Timbangan, Keutamaan, Memberikan Tangguh Bagi Orang yang Kesulitan Membayar Utang dan Membebaskan Utang 796
KITAB ILMU
241. Bab Keutamaan Ilmu 801
KITAB MEMUJI DAN BERSYUKUR KEPADA ALLAH
242. Bab Keutamaan Memuji dan Bersyukur 810
KITAB SHALAWAT UNTUK RASULULLAH n
243. Bab Keutamaan Bershalawat untuk Rasulullah n 813
KITAB DZIKIR
244. Bab Keutamaan dan Anjuran Berzikir 818
245. Bab Mengingat Allah dalam Keadaan Berdiri, Duduk, Berbaring, Berhadas, Junub dan Haid, Kecuali Membaca Al-Qur’an, Karena Al-Qur’an Tidak Halal Bagi Orang Junub dan Haid 836
246. Doa Hendak Tidur dan Bangun Tidur 838
247. Bab keutamaan Halaqah Zikir, Anjuran untuk Selalu Berada di Halaqah Ini, dan Larangan Meninggalkannya Tanpa Halangan 838
248. Bab Zikir Pagi dan Petang 843
249. Bab Doa Ketika Hendak Tidur 848
KITAB DOA
250. Bab keutamaan Doa 853
251. Bab Keutamaan Berdoa Tidak Di Hadapan Orang yang Didoakan 867
252. Bab Permasalahan-permasalahan Doa 868
253. Bab Karamah dan Keutamaan Para Wali 871
254. Bab Larangan Ghibah dan Perintah Menjaga Lisan 882
255. Bab Larangan Mendengarkan Ghibah dan Perintah Bagi Si Pendengar untuk Membantah dan Mengingkari Pengghibah. Jika Tidak Mampu Maka Tinggalkan Majelis Itu Jika Memungkinkan 891
256. Bab Ghibah yang Diperbolehkan 893
257. Bab Larangan Mengadu Domba, Menyebarkan Perkataan Orang dengan Maksud untuk Merusak Hubungan 896
258. Bab Larangan Menyampaikan Perkataan Khalayak kepada Pemimpin Jika Tidak Diperlukan karena Dikhawatirkan Menimbulkan Kerusakan dan Lainnya 898
259. Bab Celaan Bagi orang Bermuka Dua 898
260. Bab Larangan Berdusta 899
261. Bab Dusta yang Diperbolehkan 906
262. Bab Dorongan untuk Memastikan Kebenaran Kata-kata dan Ucapan yang Disampaikan 908
263. Bab Larangan Keras Bersaksi Palsu 910
264. Bab Larangan Melaknat Seseorang Secara Personal atau Hewan 912
265. Bab Boleh Malaknat Para Pelaku Kemaksiatan, tapi Tidak Secara Personal 915
266. Bab Larangan Mencela Orang Muslim Tanpa Alasan yang Dibenarkan 916
267. Bab Larangan Mencela Orang-orang yang Sudah Mati Tanpa Alasan yang Dibenarkan dan Tanpa Maslahat Syar’i 918
268. Bab Larangan Menyakiti 919
269. Bab Larangan Saling Marah, Memutuskan Hubungan, dan Saling Membelakangi 920
270. Bab Larangan Hasad (Dengki) 921
271. Bab Larangan mencari-cari Keslaahan dan Menguping Pembicaraan Orang yang Tidak Ingin Pembicaraannya Didengar Orang Lain 9252
272. Larangan Berburuk Sangka terhadap Kaum Muslimin Tanpa Ada Keperluan 925
273. Bab Larangan Merendahkan Kaum Muslimin 926
274. Bab Larangan Menunjukkan Rasa Suka terhadap Muslim yang Tertimpa Musibah 928
275. Bab Larangan Mencela Nasab yang Sah Secara Biologis 929
276. Bab Larangan Memalsukan dan Menipu 930
277. Larangan Berkhianat 932
278. Bab Larangan Mengungkit-ungkit Pemberian 933
279. Bab Larangan Membanggakan Diri dan Berlaku Semena-mena 934
280. Bab Larangan Mendiamkan Sesama Muslim Lebih dari Tiga Hari kecuali Jika Pihak yang Dijauhi Melakukan Bid’ah, Menampakkan Kefasikan, atau yang Lain 935
281. Bab Larangan Berbisik Antara Dua Orang Tanpa Melibatkan Orang Ketiga, kecuali Jika Diperlukan, yaitu Ketika Keduanya Berbicara Secara Rahasia di Mana Orang Ketiga Tidak Mendengar. Termasuk dalam pengertian ini Adalah Jika Keduanya Berbicara dengan Bahasa yang Tidak Dipahami Orang Ketiga 938
282. Bab Larangan Menyiksa Budak, Hewan, Istri & Anak Tanpa Alasan Syar’i, atau Melebihi Batas Kewajaran 939
283. Bab Larangan Menyiksa Hewan dengan Api, Bahkan Semut dan Semacamnya 943
284. Bab Larangan Bagi Orang Kaya Menunda-nunda Pembayaran Utang yang Ditagih Si Pemberi Utang 945
285. Bab Larangan Menarik Hibah yang Belum Diserahkan Kepada Pihak Penerima Hibah, Juga Hibah untuk Anak, Baik Setelah Diserahkan Atau Belum Diserahkan. Larangan Membeli Sedekah Dari Pihak Penerima Sedekah, atau Mengeluarkan Sedekah Dari Zakat, Kafarat, atau Semacamnya, Namun Tidak Mengapa untuk Membeli Barang Sedekah yang Sudah Beralih ke Pihak Lain 946
286. Bab Penegasan Haramnya (Memakan) Harta Anak Yatim 947
287. Bab Penekanan Haramnya Riba 948
288. Bab Larangan Riya’ 950
289. Bab Sesuatu yang Dikira Riya’ Padahal Bukan 954
290. Bab Larangan Memandang Wanita Asing (Bukan Mahram) dan Remaja Tampan Tampa Adanya Keperluan Syar’i 954
291. Bab Larangan Berduaan dengan Wanita Asing (Bukan Mahram) 958
292. Bab Larangan Lelaki Menyerupai Wanita dan Wanita Menyerupai Lelaki dalam Hal Pakaian, Tingkah Laku, dan Lainnya 959
293. Bab Larangan Menyerupai Setan dan Orang-orang Kafir 961
294. Bab Larangan Bagi Lelaki dan Perempuan Menyemir Rambut dengan Warna Hitam 962
295. Bab Larangan Qaza’; Mencukur Sebagian Rambut Kepala. Boleh Menggunduli Rambut Bagi Lelaki, Sementara Wanita Tidak Boleh 963
296. Bab Larangan Menyambung Rambut, Menato, dan Menata Gigi 964
297. Bab Larangan Mencabut Uban Pada Jenggot, Rambut Kepala, dan Lainnya. Juga Larangan Remaja Mencabut Jenggot Ketika Pertama Kali Tumbuh 967
298. Bab Larangan Beristinja’ dengan Tangan Kanan dan Menyentuh Kemaluan dengan Tangan Saat Beristinja; Tanoa Uzur 967
299. Bab Larangan Menggunakan Sandal atau Sepatu Sebelah Saja & Larangan Mengenakan Sandal atau Sepatu dengan Berdiri 968
300. Bab Larangan Membiarkan Api Menyala di Rumah Saat Tidur dan Semacamnya, Baik Pelita atau yang Lain 969
301. Bab Larangan Memaksakan Diri (Takalluf) Yaitu Memaksakan Diri Melakukan dan Mengatakan Sesuatu yang Tidak Ada maslahatnya 971
302. Bab Larangan Meratapi Mayit, Menampar Pipi, Merobek Kerah Baju, Mencabut dan Menggundul Rambut, Mendoakan Kecelakaan dan Kebinasaan 972
303. Bab Larangan Mendaangi Para Dukun, Ahli Nujum, Peramal, Orang-orang yang Meramal dengan Pasir, Batu-batu Kerikil, Biji-biji Gandum, dan Semacamnya 976
304. Bab Larangan Tathayyur (Merasa Sial Karena Sesuatu) 980
305. Bab Larangan Menggambar Hewan di Tikar, Batu, Pakaian, Uang Dirhak, Dinar, Guling atau Bantal, dan Lainnya, Juga Larangan Memasang Gambar di Dinding, Atap, Tirai, Surban, Pakaian, dan Semacamnya, serta Perintah untuk Memusnahkan Gambar 984
306. Bab Larangan Memelihara Anjing, Selain untuk Berburu, Menjaga Hewan ternak atau Menjaga Tanaman 988
307. Bab Larangan Menggantungkan Lonceng Pada Hewan Ternak dan larangan membawa Anjing serta Lonceng dalam Perjalanan 988
308. Bab Larangan Menunggangi Hewan Jalalah, Unta yang Memakan Kotoran, Jika Unta Memakan Rerumputan Bersih, Maka Dagingnya Menjadi Baik dan Larangan ini Hilang 989
309. Bab Larangan Meludah di Masjid, Perintah untuk Menghilangkan Ludah Jika Ditemukan di Masjid, dan Perintah untuk Membersihkan Masjid dari Segala Kotoran 990
310. Bab Larangan Bermusuhan, Mengeraskan Suara, Mengumumkan Barang Hilang, Berjual Beli, Membuat Akad Sewa, dan Muamalat-muamalat Lain di Masjid 991
311. Bab Larangan Bagi orang yang Memakan Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bakung, atau Apa Pun yang Berbau Tidak Sedap untuk Masuk Masjid Sebelum Baunya Dihilangkan Kecuali Jika Terpaksa 994
312. Bab Larangan Ihtiba’ Pada Hari Jumat Saat Imam Berkhutbah, karena Duduk Seperti Ini Mengundang Kantuk, Sehingga Luput mendengarkan Khutbah dan Dikhawatirkan Membatalkan Wudhu 995
313. Bab Larangan Bagi Orang yang Hendak Berkurban untuk Memotong Rambut atau Kukunya Ketika Memasuki Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Hingga Ia Menyembelih Hewan Kurban 996
314. Bab Larangan Bersumpah dengan Makhluk Seperti Nabi, Ka’bah, malaikat, Langit, Para Leluhur, Kehidupan, Nyawa, Kepala, kehidupan Sultan, Pemberian Sultan, Tanah Milik Orang Lain, dan Amanat Sumpah Seperti Ini Sangat Dilarang 997
315. Bab Besarnya Dosa Sumpah Palsu yang Disengaja 999
316. Bab Orang yang Bersumpah Atas Sesuatu, Lalu Melihat Selain Sumpahnya Lebih Baik, Ia Dianjurkan untuk Melakukan yang Ia Sumpahkan, Kemudian Menebus Sumpahnya 1000
317. Bab Ampunan untuk Sumpah Tidak Disengaja, Sumpah Ini Tidak Ada Kafaratnya 1002
318. Bab Larangan Bersumpah dalam Jual Beli, Meski Benar 1002
319. Bab Larangan Meminta dengan Menyebut Wajah Allah Selain Surga, dan Larangan Tidak Memberi dan Tidak Menolong Orang yang Meminta dengan Menyebut Nama Allah 1003
320. Bab Larangan Mengatakan, “Raja Para Raja”, untuk Sultan dan Kata-kata Serupa 1004
321. Bab Larangan Menyebut Orang Fasik, Ahli Bid’ah, dan Lainnya dengan Sebutan Tuan dan Semacamnya 1005
322. Bab Larangan Mencela Demam 1005
323. Bab Larangan Mencela Angin dan Doa yang Diucapkan Saat Angin Berhembus 1007
324. Bab Larangan Mencela Ayam Jantan 1008
325. Bab Larangan Berkata, “Kami Diberi Hujan Karena Bintang Ini dan Itu” 1009
326. Bab Larangan Berkata Kepada Seorang Muslim, “Hai Kafir!” 1009
327. Bab Larangan Berbuat Keji dan Berkata Kotor 1010
328. Bab Larangan Berkata-kata Secara Mendalam, Banyak Bicara, Memaksakan Berkata Fasih, Menggunakan Kata-kata Asing, dan I’rab yang Terlalu Mendetail Saat Berbicara dengan Kalangan Awam dan Semacamnya 1011
329. Bab Larangan Berkata, “Jiwaku Buruk” 1012
330. Bab Larangan Menyebut Anggur dengan kata “Karam” 1012
331. Bab Larangan Menyebutkan Kecantikan-kecantikan Seorang Wanita kepada Seorang Lelaki, Kecuali Jika Diperlukan untuk Tujuan Syar’i, Seperti untuk Menikahi Wanita Tersebut, atau Tujuan Lain 1013
332. Bab Larangan Mengatakan, “Ya Allah, Ampunilah Aku Jika Engkau Berkehendak” 1014
333. Bab Larangan Mengatakan, “Atas Kehendak Allah dan Kehendak Fulan” 1014
334. Bab Larangan Berbincang-bincang Setelah Isya’ 1016
335. Bab Larangan Istri Menolak Ajakan Suami Selagi Tidak Ada Uzur Syar’i 1017
336. Bab Larangan Bagi Seorang Istri Berpuasa Sunah Saat Suaminya di Rumah, Tanpa Izinnya 1017
337. Bab Larangan Mendahului Imam Ketika Bangun dari Rukuk dan Sujud 1018
338. Bab Larangan Meletakkan Tangan di Lambung Saat Shalat 1018
339. Bab Larangan Shalat Ketika Makanan Dihidangkan dan Ia Menginginkannya, atau Shalat dengan Menahan Dua Hal Menjijikkan, Kencing dan Berak 1019
340. Bab Larangan Mengangkat Pandangan ke Langit Saat Shalat 1019
341. Bab Makruh Menoleh Saat Shalat Tanpa Uzur 1019
342. Bab Larangan Shalat Menghadap Kubur 1020
343. Bab Larangan Melintas di Hadapan Orang Shalat 1021
344. Bab Larangan Shalat Sunah Setelah Iqamat, Baik Sunah Rawatib atau Sunah yang Lain 1021
345. Bab Laranan Mengkhususkan Puasa atau Qiyamullail Pada Hari Jumat Saja 1022
346. Bab Larangan Puasa Wishal, Yaitu Puasa Dua Hari atau Lebih Tanpa Makan ataupun Minum di Malam Harinya 1023
347. Bab Larangan Duduk di Atas Kuburan 1023
348. Bab Larangan Mengecor dan Mendirikan Bangunan di Atas Kuburan 1024
349. Bab Penegasan Larangan Budak Melarikan Diri dari Tuannya 1024
350. Bab Larangan Memberikan Pengampunan dalam Hudud 1025
351. Bab Larangan Buang Air Besar di Jalan Umum, Tempat Peristirahatan, Sumber-sumber Air, dan Lainnya 1026
352. Bab Larangan Kencing di Air Menggenang 1027
353. Bab Larangan Mengistimewakan Sebagian Anak dalam Pemberian 1027
354. Bab Larangan Bagi Wanita Berkabung Lebih dari Tiga Hari Kecuali untuk Mendiang Suami Selama Empat Bulan Sepuluh Hari 1028
355. Bab Larangan Orang Perkotaan Menjualkan Barang Milik Orang Pedalaman, Menjemput Kafilah Dagang, Jual Beli di Atas Jual Beli Orang Lain, Melamar di Atas Lamaran Orang Lain, Kecuali Jika yang Punya Hak Mengizinkan atau Menolak 1029
356. Bab Larangan Menyia-nyiakan Harta Bukan pada Tempat yang Diizinkan Syariat 1032
357. Bab Larangan Mengacungkan Senjata atau Semacamnya ke Arah Seorang Muslim, Baik Serius Maupun Bercanda, dan Larangan Menyerahkan Pedang dalam Kondisi Terhunus 1033
358. Bab Larangan keluar Masjid Setelah Azan Hingga Shalat Wajib Usai Dikerjakan Kecuali Ada Uzur 1034
359. Bab Larangan Menolak Pemberian Minyak Wangi Tanpa Uzur 1034
360. Bab Larangan Memuji di Depan Orang yang Dikhawatirkan Menimbulkan Kerusakan Pada Dirinya, Seperti Kagum Pada Diri Sendiri dan Semacamnya 1035
361. Bab Larangan Keluar Meninggalkan Kawasan yang Terjangkit Wabah Penyakit untuk Melarikan Diri dari Wabah Tersebut, dan Larangan Mendatangi Kawasan yang Terjangkit Wabah Penyakit 1038
362. Bab Penegasan Larangan Praktik Sihir 1040
363. Bab Larangan Bepergian Membawa Mushaf ke Negeri Orang-orang Kafir Jika Dikhawatirkan Akan Jatuh ke Tangan Musuh 1043
364. Bab Larangan menggunakan Bejana Emas dan Perak untuk Makan, Minum, Bersuci dan Keperluan Lain 1044
365. Bab Larangan Lelaki Mengenakan Pakaian yang Dicelup Za’faran 1045
366. Bab Larangan Diam Sehari Semalam 1046
367. Bab Larangan Menasabkan Diri kepada Selain Ayah dan Memberikan Loyalitas kepada Selain Tuannya 1047
368. Bab Peringatan Bagi yang Melanggar Larangan Allah atau Rasul-Nya 1049
369. Bab Apa yang Harus Diucapkan dan Dilakukan Oleh Orang yang Melanggar Larangan 1051
KITAB MANTSURAT DAN MULAH
370. Bab Mantsurat dan Mulah 1053
371. Bab Istighfar 1094
372. Bab Apa yang Allah Sediakan untuk Orang-orang Mukmin di Surga 1102
PENUTUP
Review Buku Terjemahan Riyadhus Shalihin dan Penjelasannya – Penerbit Ummul Qura
Author: Wisatabuku.com by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di wikipedia
Incoming search terms:
- syarah riyadhus shalihin
- download terjemah syarah riyadhus shalihin pdf
- terjemahan kitab riyadhus shalihin
- terjemah kitab riyadhus shalihin
- terjemah riyadhus shalihin
- syarah riyadhus shalihin pdf
- download buku syarah riyadhus shalihin
- syarah riyadhus shalihin syaikh utsaimin
- syarah riyadhus shalihin imam nawawi
- syarah riyadhus shalihin 5 jilid lengkap
Terjemahan Riyadhus Shalihin dan Penjelasannya – Penerbit Ummul Qura
Wisata Buku