Wisata Buku Islam
Memoar Sultan Abdul Hamid II – DR. Muhammad Harb – Pustaka Al Kautsar
Nama Buku : Memoar Sultan Abdul Hamid II
Ukuran/Hal : 13,5 x 20,5 cm / 428 halaman
Berat: 600 gram
Penulis: DR. Muhammad Harb
Penerbit: Pustaka Al Kautsar
Harga : Rp 68.000 ,- –> Rp 61.000
Anda Hemat: Rp 7.000,-
Pemesanan: 0857 2510 6570 (SMS/Whatsapp/Line)
Pin BB: 5A12D221
Sinopsis Buku Memoar Sultan Abdul Hamid II – DR. Muhammad Harb – Pustaka Al Kautsar
Sultan Abdul Hamid II adalah pemimpin Kesultanan Daulah Utsmaniyah (Ottoman) yang cukup dikenal dalam sejarah. Ia bisa disebut sebagai benteng terakhir pemerintahan Daulah Utsmaniyah. Kisah yang cukup terkenal dalam perjalanan pemerintahan Sultan Abdul Hamid II adalah ketika ia menolak permintaan tokoh pendiri negara Zionis Israel, Theodore Hertzl, agar sultan memberikan sebagian wilayah kekuasaannya di Palestina untuk bangsa Yahudi. Permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Sultan Abdul Hamid II, sehingga membuat marah bangsa Yahudi.
Karena ketegasannya itu pula, musuh-musuh Islam tak henti-hentinya merongrong kekuasaan Sultan Abdul Hamid II. Pada masa pemerintahannya, ia harus berhadapan dengan manuver politik orang-orang Yahudi Dunamah yang ingin mendongkel kekuasaanya. Ia juga terus digoyang oleh para aktivis organisasi rahasia Freemasonry, yang menyusup dalam barisan pemuda revolusioner liberal dan menamakan diri mereka “Gerakan Turki Muda” (Young Turks Movement). Kelompok Freemasonry yang terus berusaha menjegal kepemimpinan Sultan Abdul Hamid II juga tergabung dalam organisasi “Al-Ittihad wa At-Taraqqi/ Ittihad ve Terakki” (Organisasi Persatuan dan Kemajuan)
Sultan Abdul Hamid II memerintah di tengah kepungan kelompok Yahudi, anggota-anggota Freemason, dan aktivis liberal-sekular. Mereka berusaha melengserkannya dengan berbagai cara, sehingga Turki dengan peradaban Islam-nya kemudian runtuh dan menjadi negara yang sangat sekular. Sejarah dalam buku ini layak untuk dijadikan pelajaran bagi kita semua.
Daftar Isi Buku Memoar Sultan Abdul Hamid II – DR. Muhammad Harb – Pustaka Al Kautsar
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN v
PENGANTAR PENERBIT vii
PENGANTAR PENULIS xi
Para pakar Sejarah Terkemuka yang Memanfaatkan Tulisan-tulisan Ini xiv
Para Komunis terkemuka yang Memanfaatkan Tulisan-tulisan Ini xv
BAB I: MENGENAL SULTAN ABDUL HAMID II DAN MEMOAR (CATATAN HARIANNYA) 1
1. Sultan Abdul Hamid II dan Pemikiran Islam 9
2. Sultan Abdul Hamid II dan Peradaban Barat 15
3. Sultan Abdul Hamid II Dan Yahudi 17
4. Catatan Harian Sultan Abdul Hamid II 21
5. Sultan Abdul Hamid dan Dunia Islam 27
6. Sultan Abdul Hamid II (1842-1918) 34
7. Masalah-masalah Bangsa Arab Pada Masa Pemerintahan Sultan Abdul Hamid II 41
8. Sultan Abdul Hamid dan Yahudi 49
9. Sultan Abdul Hamid II dan Jaringan Komite Persatuan dan Kemajuan (Al-Ittihad wa At-Taraqqi) 52
BAB II : CATATAN HARIAN SULTAN ABDUL HAMID II 57
1. Penanggalan Barat yang Lucu 57
2. Memoir Secara Khusus Berkaitan dengan Sejarah 58
3. Mereka yang Melukaiku, Mengangkat Murad (Anggota Freemasonry), Sebagai Pahlawan 59
4. Putra Mahkota Takut terhadap Para Sastrawan 60
5. Aku Menyukai Sastra dan Sejarah 61
6. Tiada yang Kulakukan Kecuali Bersimpati kepada Para Sastrawan yang Menyerangku 62
7. DR. Nazhim, Seorang Tokoh Al-Ittihad wa At-Taraqqi, Adalah Sosok Pendendam dan Pendengki 63
8. Mereka Mencampakkanku dari Pemerintahan, Namun Mereka Tak Melakukan Apapun, Bahkan Sepersepuluh dari Keberhasilanku 66
9. Pinjaman Luar Negeri pada Periode Pemerintahanku Menurun dari 300 Juta Lira Menjadi 30 Juta Lira Saja 67
10. Bangsa Turki Memilih Midhat Pasya, Lalu Midhat Memilih Jalan Perang, Lantas Mengapa Mereka Menyalahkanku? 69
11. Aku Membiayai Korban Perang Rusia dengan Harta Pribadiku 71
12. Midhat Pasya, Walikota yang Baik dan Politisi yang Gagal 74
13. Pamanku Sultan Abdul Aziz Menghormati Auni Pasya, Namun Ia Membangkang Kepadanya 76
14. Midhat Pasya Diktator Sewenang-wenang, Namun (Seolah-olah) Menyerukan Demokrasi 77
15. Kaum Revolusioner Liberal di Bawah Pimpinan Midhat Pasya Adalah Para Pecandu Minuman Keras 78
16. Sungguh Aku Tidak Bertanggungjawab Atas Pembunuhan Midhat Pasya 81
17. Perbedaan Antara Aku dengan Para Penguasa Lainnya Sepanjang Sejarah 82
18. Midhat Pasya Tidak Memahami Demokrasi, Kecuali dengan Pengertian yang Diadopsi dari Barat 84
11. Aku Bukan Satu-satunya Penentang Undang-Undang Dasar 85
12. Aku Memilih Draf Undang-Undang Dasar Midhat Pasya, Karena Rakyat Mendukungnya 86
13. Midhat Pasya Sombong dan Yakin Bahwa Revolusi Melawanku Akan Meletus Setelah Pemberhentiannya 89
14. Apakah Bangsa Ini Cocok dengan Demokrasi 90
15. Mereka Tidak Akan Mampu Menilaiku Kecuali Setelah Wafatku 90
16. Sultan Abdul Aziz Tidak Bunuh Diri, Melainkan Dibantai Oleh Aktivis Revolusioner Pemuda Turki 92
17. Faktor-faktor yang Mendorong Komandan Militer Berpikir untuk Menggulingkan Pamanku Sultan Abdul Aziz 94
18. Walikota Makkah Tidak Menyukai Midhat Pasya 97
19. Pihak-pihak Asing Berusaha Melarikan Midhat Pasya dari Ath-Tha’if ke Mesir 97
20. Aku Akan Menghadap Tuhanku Dengan Jiwa yang Tenang 98
21. Kekuatan Mana yang Kumiliki yang Tidak Kugunakan untuk Membela dan Mempertahankan Diri? 99
22. Bersikap Rasional Adalah karakter yang Harus Dimiliki Seorang Penguasa 101
23. Mengamputasi Menteri yang Ragu 102
24. Pengangkatan Kamal Pasya sebagai Walikota Syiria 103
25. Kisah Said Pasya Bersamaku: Aku Memperlakukannya dengan Baik, Namun Ia Berbuat Jahat Kepadaku 106
26. Mengapa Aku Tidak Menggunakan Kekuatan Militer untuk Menyelesaikan Masalah Mesir dan Tunisia 107
27. Membangun Dahulu, Bukan Berperang 108
28. Para Perwira dari Kaum Liberal Menghancurkan Usahaku dalam Mencegah Perluasan Ideologi Penguasa Rumania 109
29. Inggris Musuhku, Menyuap Komandan Militerku 110
30. Jika Anda Memuliakan Penjahat, Maka Ia Tetap Akan Membangkang 112
31. Perdana Menteri dan Komandan Militerku Kaki Tangan Mereka yang Memusuhiku 113
32. Menteri-menteriku Mendukung Perang 117
33. Midhat Pasya Ingin Bertindak Sewenang-wenang Terhadap Kementriannya 119
34. Midhat Pasya Mengehendaki Pemerintahan dan Kekuasaan untuk Keluarganya Sendiri 120
35. Midhat Pasya Seorang Anggota Freemasonry 122
36. Inggris Memprotes Pemberhentian Midhat Pasya 123
37. Pengadilan Midhat pasya Karena Keterlibatannya Terhadap Pembunuhan Pamanku 126
38. Midhat Pasya meminta Suaka dari Dua Konsulat Inggris dan Prancis 127
39. Aku meringankan Hukuman Mati Terhadap Midhat Pasya 128
40. Kepribadian Namiq Kamal 129
41. Musuh-musuhku yang Menamakan Kelompoknya “Turki Muda” Secara Keseluruhan adalah Anggota Jaringan Freemasonry Inggris (Freemason Grand Lodge of England) 133
42. Bagaimana Aku Bisa Menjadi Sultan, Jika Aku Harus Menandatangani Sebuah Dokumen yang Memungkinkan Perdana Menteriku Menghukumku? 136
43. Permasalahan Armenia 141
44. Orang-orang Kafir Satu Keyakinan dalam Menghancurkan Pemerintah Utsmani 145
45. Aku Memperlakukan Bangsa Armenia dengan Ramah, Namun Aku Mencegah Bersatunya Ide Pemikiran Mereka 147
46. Strategi Barat dalam Memecah Belah Wilayah pemerintahan Utsmani 148
47. Inggris Mempropagandakan Masalah Armenia untuk Mejauhkan Opini Internasional dari Penjajahannya di Mesir 150
48. Surat-surat Kabar Eropa Menyerangku 151
49. Pemuda Turki Bekerjasama dengan Armenia di Luar Negeri untuk Melawanku 152
50. Dari Luar Negeri Mereka Menggulingkan Pamanku dan Kemudian Melengserkanku 153
51. Bangsa Eropa Saling Bermusuhan, Namun Mereka Bersekutu dalam Melawan pemerintahan Utsmani 155
52. Aku Membantu Finansial Kelompok Oposisi Agar Perlawanan Mereka Terhormat 156
53. Pendongengku Muhammad Murad Bey dan Surat Kabar Al-Mizan Mesir 158
54. Jaringan Organisasi Rahasia Zionis Freemasonry membantu Keluarga dan Kerabat Para Pemberontak untuk Melawanku 159
55. Freemasonry Mengorbitkan Mereka yang Masih Buram Menjadi Tokoh-tokoh Terkemuka 160
56. Mereka Mengkudetaku Sebelum Tujuan Utamaku Terwujud 162
57. Rahasia kebijakan Politikku 164
58. Kaum Intelektual Merasa Prihatin melihat Kondisi Negara 165
59. Kondisi Keuangan Negara 167
60. Kaum Salib bersatu Sedangkan “Kaum Bulan Sabit” Sendirian 168
61. Kaum Yahudi Meminta Wilayah Palestina Dariku 171
62. Tujuan Barat adalah Jatuhnya Pemerintahan Utsmani 173
63. Arti Penting Terpecahnya Loyalitas Militer 175
64. Komentarku Terhadap Peran Angkatan Laut Bukan Karena Ketakutanku Atas Diriku 176
65. Senjata Kekhalifahan 178
66. Jamaluddin Al-Afghani 179
67. Aku Berupaya Memanfaatkan permainan Persaingan Dunia Internasional 180
68. Inggris dan Jerman Mengeksploatasi Kelalaian Orang-orang Terpelajar 182
69. Freemasonry dan Kudeta dalam Negeri 183
70. Inggris Mencari Benda-benda Peninggalan Bersejarah di Irak 184
71. Ditemukannya Petroleum (Minyak Bumi) di Irak 187
72. Aku Melarang Inggris Menambang Petroleum yang Terkandung di dalam Perut Bumi Hijaz dan Syiria 189
73. Aku Menggagalkan Ambisi Inggris Mengeruk Petroleum, Maka Merekapun Memunculkan Isu dan Sentimen Kekhalifahan Bangsa Arab 190
74. Bahkan Jerman Sendiri Juga Tidak Lepas dari Ambisi Menguasai Petroleum Kawasan Arab 192
75. Petroleum dan Upaya Menggulingkan Diriku dari Tahta 193
76. Ada Apa dengan Badan Intelijenku? 195
77. Berbagai Pihak yang Lantang Menentangku dalam Tulisan-tulisan Mereka, Mengalami Siksaan Batin 200
78. Langkah-langkahku Selama Ini Membuktikan Bahwa Aku Sangat Menghormati Intelektualitas dan Ilmu Pengetahuan 201
79. Aku Memasukkan Teknologi Telegraf Sebagai Sebuah Inovasi Teknologi Baru 205
80. Uji Coba Proyek Kapal Selam Menggunakan Dana Pribadiku 205
81. Said Pasya, Kawan Bagi Setiap Orang yang Memiliki Kekuasaan 209
82. Komandan yang Gigih dan Berprestasi Harus Dihormati dan Diberi Apresiasi 212
83. Akhlak Sulaiman Pasya, Salah Seorang Panglima Militer di Front Tona (Bosnia Herzegovina) 213
84. Sulaiman Pasya Adalah Kawan Dekat Midhat Pasya, Namun Aku Tetap Menunjuknya Sebagai Panglima Tertinggi Pasukan Kami di Balkan 217
85. Sang Jenderal Berkata, “Apa yang Aku Inginkan Harus Terlaksana, Meski Apapun yang Akan terjadi dan Menimpa Negeri” 220
86. Sikap Perdana Menteri yang Menaruh Kepercayaan kepada Inggris Adalah Sebuah Kesalahan 221
87. Aku Memasukkan Teknologi Telegraf dengan Usaha dan Perjuanganku 223
88. Faktor-faktor Kekalahan Kita Melawan Rusia 227
89. Kepribadian Radif Pasya 228
90. Keadilan Adalah Pondasi Kerajaan Utsmani 233
91. Pengaduan Terhadap Badan Intelijenku 234
92. Keadilan yang Sesungguhnya mengharuskan Administrasi Berada di Tangan Kaum Muslimin 235
93. Sejumlah Pemuda Berangkat ke Eropa, Lalu Mereka Menjadi Rusak 236
94. Pengawasan dan Kemaslahatan Umat 237
95. Aku Bagaikan Seorang Tukang Kebun, Menjaga dan Memelihara Tanaman-tanamannya dari Hama 238
96. Aku Tidak Ikut Campur Tangan Pada Kejadian 31 Maret 240
97. Para Aktivis Al-Ittihad wa At-Taraqqi Melarikan Diri 249
98. Ketika Pers menjadi Alat di Tangan Para Perwira 250
99. Aku Menolak untuk Menghadang dan Menghentikan Langkah Pasukan yang Bergerak Menggulingkanku 255
100. Sebenarnya Aku Ingin Turun Tahta Atas Keinginanku Sendiri 256
101. Perbedaan Antara Jepang dan Daulah Utsmaniyah 256
102. Tatkala Nasionalisme Lebih Tinggi dari Agama 257
103. Ketika Pesimistis Terhadap kemajuan Menjadi Sebuah Slogan 258
104. Aku Menghormati dan Memuliakan Khalil Bey Al-Albani, Maka Diapun Tulus Kepadaku 261
105. Apakah Masuk Akal Aku Meminta Bantuan Perlindungan Kepada Negara Asing? 263
106. Aku Menunggu dengan Sabar, Tabah dan Tegar Apa yang Akan Terjadi 264
107. Tipikal Orang-orang Ditugasi Menyampaikan Keputusan Pelengseranku dari Tahta 267
108. Pemakzulan Diriku dari Kekuasaan Sama Sekali Tak Membuatku Sedih, Tapi yang Membuatku Sedih Adalah Pelecehan yang Aku Terima 272
108. Mereka Khawatir Aku Akan Merebut Kembali Tahta Kesulutanan 278
109. Aku Sebagai Khalifah Kaum Muslimin Disekap Oleh Para Perwira di Dalam sebuah Istana Yahudi 279
110. Seorang Opsir dari Satuan Pengawalku di Pengasingan, Melakukan Upaya Pembunuhan Terhadapku 285
111. Wakil Komandan Menolak Menyerahkan Proyektil yang Menjadi Bukti Upaya Pembunuhan Terhadapku Itu 286
112. Mereka Melarangku Membaca Surat Kabar 291
113. Mereka menjarah Istanaku Setelah Mereka Mencopotku 292
114. Kenapa Militer Ingin Menguasai Harta Pribadiku? 293
115. Militer, Negara aalam Negara 296
116. Mereka Takut Kepadaku, Padahal Mereka Sedang Memegang Kekuasaan 300
117. Kekayaan yang Ingin Diambil oleh Para Perwira 303
118. Ya, Allah, Peliharalah negara Ini dari Kejahatan Para Penjahat 309
119. Aku Dipaksa untuk Melepaskan Kekayaanku 311
120. Mereka Mengkhawatirkan Catatatan-catatan Harianku 316
121. Aku Mendiktekan Catatan-catatan Harianku dari Tempat Pengasinganku yang Kedua 320
122. Tidak Ada Satu Orangpun yang Bisa Memanipulasi, Memalsukan , dan Mendistorsi Sejarah 320
123. Tragedi Negara dalam Perang Balkan 328
124. Persatuan Gereja-gereja Melawan Kami 329
125. Aku Memisahkan Antara Pemerintahanku dengan Gereja-gereja, Namun Kemudian Para Aktivis Organisasi Al-Ittihad wa At-Taraqqi Justru Menyatukannya Kembali Setelah Masa Kesultananku 331
126. Kita Tidak Kalah Melainkan oleh Campur Tangan dan Keterlibatan Militer dalam Dunia Politik 333
127. Aku Pergi Meninggalkan Tempat Pengasinganku yang Pertama Menuju ke Tempat Pengasinganku yang Kedua 335
128. Setelah Allah, Kita Tidak Punya Apa-apa Lagi Kecuali Negara Kita 338
129. Semua yang Membuatkan Sedih Adalah Bencana dan Tragedi yang Menimpa Negeriku 339
130. Para Anggota Dewan Revolusi Saling Menghabisi Antar Sesama Mereka 340
131. Aku Membentengi Selat-selat yang Ada untuk Mengantisipasi Hari yang Gelap 342
132. Thal’at Pasya Meminta Saran dan Masukan Dariku Padahal Kemarin Dia Adalah Musuhku 343
133. Thala’at Pasya Menawarkan Kepadaku untuk Meninggalkan Istambul! 345
134. Anwar Pasya yang Ikut dalam Gerakan Menentangku Datang untuk Meminta Saran dan Masukan Dariku 351
135. Sungguh Kenyataan yang Menyedihkan, Negara Berada di Tangan dan Kendali Seorang Militer yang Tidak Berprestasi 353
136. Tidak Mungkin Bisa Mengambil Sebuah Keputusan yang Tepat Sementara Intelijen yang Memasok Informasi dan Data Juga Tidak Tepat 357
137. Kita Tidak Punya Apa-apa Kecuali Hanya Keimanan Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala 359
BAB III: BIOGRAFI RINGKAS PARA TOKOH 361
Ibnu Al-Amin Mahmud Kamal (1870-1957 M) 361
Abu Adh-Dhiya Bey (1849-1913 M) 361
Abu Al-Huda Ash-Shayyadi (1849-1909 M) 362
Ahmad Ridha Bey (1858-1930 M) 363
Ahmad Izzat Pasya (1864-1937 M) 364
Ahmad Orabi Pasya (1841-1911 M) 364
Ahmad Mukhtar Pasya (1839-1918 M) 365
Adham Pasya (1884-1919 M) 366
Ismail Pasya (1830-1895 M) 366
Akram Bey (1847-1914 M) 366
Anwar Pasya (1881-1922 M) 367
Auram (Avram) Galanti 367
Tahsin Pasya 368
Jawed (Cavit) Pasya (1875-1898 M) 368
Gladstone (1809-1898 M) 368
Husain Jahid (1874-1957 M) 369
Husain Auni Pasya (1820-1876 M) 369
Disraeli (1804-1881 M) 370
Said Pasya (1838-1914 M) 370
Asy-Syarif Hasan (1856-1931 M) 371
Dhiya Pasya (1825-1880 M) 372
Thal’at Pasya (1874-1921 M) 373
Abbas Hilmi Pasya (Abbas II) (1874-1944 M) 374
Abdul Haqq Hamid (1852-1937 M) 374
Sultan Abdul Aziz 375
Aziz Ali Al-Mishri (1879-1959 M) 376
Iryani Zadah Ahmad As’ad (1865-1941 M) 377
Ali Jawad Bey 377
Ali Su’awi (1838-1878 M) 378
Colmar Freiherr Von Der Goltz (1843-1916 M) 378
Fuad Pasya (1815-1969 M) 378
Fathi Okyar (1880-1943 M) 379
Konstantin (W. 1453 M) 380
Kamal Bek (Bey) 380
Muhammad Taufik Fikrat (1867-1915 M) 381
Sultan Muhammad Rasyad yang Bergelar Muhammad V 382
Sultan Mahmud II (1784-1839 M) 382
Mahmud Syaukat Pasya (1856-1913 M) 382
Midhat Pasya (1822-1885 M) 384
Murad Bey (1853-1914 M) 387
Sultan Murad V 388
Napoleon III (1808-1873 M) 389
Dokter Nazhim Selaniki (1870-1926 M) 389
Nazhim Pasya (1858-1913 M) 390
Nikolai (Nicholas) II (1868-1918 M) 391
Niyazi (1873-1914 M) 391
DAFTAR PUSTAKA 393
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di id.wikipedia dan en.wikipedia
Memoar Sultan Abdul Hamid II – DR. Muhammad Harb – Pustaka Al Kautsar
Wisata Buku