Wisata Buku Islam
Pedoman Lengkap Shalat – Said Bin Ali Bin Wahf Al Qahthani – Penerbit Iltizam
Nama Buku : Pedoman Lengkap Shalat
Ukuran/Hal : 15 x 23 cm / halaman
Berat: 00 gram
Penulis: Said Bin Ali Bin Wahf Al Qahthani
Penerbit: Penerbit Iltizam
Harga : Rp -.000 ,- –> Rp -.000
Anda Hemat: Rp -.000,-
Pemesanan: 0858 6766 8777 (SMS/Whatsapp/Line)
Pin BB: 5A12D221
Sinopsis Buku Pedoman Lengkap Shalat – Said Bin Ali Bin Wahf Al Qahthani – Penerbit Iltizam
Shalat adalah amalan andalan bagi setiap muslim. Dengan shalat, seorang muslim dapat bernilai tinggi dan berpengaruh kuat pada amalannya. Pada hari Kiamat kelak, jika shalatnya bagus, maka amalannya dinilai bagus seluruhnya. Begitu pula sebaliknya, jika shalatnya jelek, maka amalannya dinilai jelek seluruhnya.
Begitu tinggi nilai dan pentingnya ibadah shalat ini, maka kami menghadirkan buku pedoman lengkap shalat. Buku ini akan menjadi rujukan dan referensi Anda dalam menunaikan ibadah shalat. Buku ini pun sangat layak berada dalam perpustakaan ;pribadi di rumah. Sebab, buku ini ditulis oleh seorang ulama yang telah diakui keilmuannya, yang bernama Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahtani; Seorang ulama yang telah menghasilkan banyak karya keislaman.
Karyanya yang terkenal adalah; Hisnul Muslim (Perisai seorang muslim); Sebuah buku yang berisi doa dan zikir yang paling populer di dunia Islam saat ini.
Selamat Menyimak!
Daftar Isi Buku Pedoman Lengkap Shalat – Said Bin Ali Bin Wahf Al Qahthani – Penerbit Iltizam
DAFTAR ISI
MUQADDIMAH 5
DAFTAR ISI 8
PEMBAHASAN PERTAMA
Pengertian Thaharah dan Macamnya 19
1. Pengertian Thaharah 19
2. Macam-macam Thaharah 19
3. Cara Thaharah 20
PEMBAHASAN KEDUA
Macam-macam Najis dan Wajib Membersihkannya 23
1. Kencing dan tinja manusia 24
2. Darah haidh 25
3. Jilatan anjing yang mengenai bejana 26
4. Bangkai 27
5. Wadi 28
6. Mazi 28
7. Mani 29
8. Jalalah 29
9. Tikus 30
10. Kencing dan kotoran binatang yang dagingnya tidak boleh dimakan 30
11. Jika seseorang shalat, lalu di tengah shalat atau selesai shalat, ia mengetahui bahwa di pakaian, badan atau tempat shalatnya terdapat najis, maka penjelasan hal ini dapat dirinci sebagai berikut: 31
12. Khamar 32
13. Ringkasan 34
14. Semua bejana itu mubah 34
PEMBAHASAN KETIGA
Sunanul Fitrah 37
1. Khitan 37
2. Mencukur bulu kemaluan 38
3. Mencabut bulu ketiak 38
4. Memotong kuku 38
5. Mencukur kumis 38
6. Memanjangkan jenggot 39
7. Bersiwak 40
8. Membasuh Barajim (sela-sela jari) 42
9. Istinsyaq 42
10. Istinja’ atau Intidhah 42
PEMBAHASAN KEEMPAT
Adab Buang Hajat 45
PEMBAHASAN KELIMA
Wudhu 55
1. Hal-hal yang mewajibkan berwudhu 55
2. Keutamaan berwudhu 57
3. Sifat wudhu yang sempurna dan tata caranya 59
4. Fardhu wudhu dan rukun-rukunnya 63
5. Syarat-syarat wudhu 66
6. Sunnah-sunnah wudhu 67
7. Pembatal-pembatal wudhu 70
8. Hal-hal yang disunnahkan untuk berwudhu 74
PEMBAHASAN KEENAM
Membasuh Khuf, Surban, dan Perban 79
1. Hukum membasuh khuf 79
2. Syarat-syarat membasuh kedua khuf dan yang semisalnya 81
3. Pembatal-pembatal kesucian basuhan khuf 84
4. Cara membasuh khuf, kaus kaki, dan surban 85
5. Membasuh perban (pembalut luka) 86
6. Cara membasuh perban 87
PEMBAHASAN KETUJUH
Mandi 89
1. Hal-hal yang mewajibkan mandi 89
2. Hal-hal yang dilarang karena junub 96
3. Syarat mandi jinabah 100
4. Sifat mandi yang sempurna dan tata caranya 101
5. Mandi-mandi yang disunnahkan 104
PEMBAHASAN KEDELAPAN
Tayamum 113
1. Hukum tayamum 113
2. Siapa saja yang diperbolehkan tayamum? 115
3. Tata cara tayamum dan sifatnya 118
4. Hal-hal yang membatalkan tayamum 119
5. Hukum berkenaan orang yang tidak bersuci dengan air dan debu 120
6. Hukum shalat dengan tayamum dan mendapatkan air setelahnya 122
PEMBAHASAN KESEMBILAN
Haid, Nifas, Istihadhah, dan Beser 123
A. Pembahasan tentang Haid 123
1. Pengertian haid 123
2. Hikmah haid 123
3. Warna darah haid 124
4. Waktu dan masa haid 126
5. Hukum-hukum berkenaan dengan haid 128
B. Pembahasan tentang Nifas 144
1. Pengertian nifas 144
2. Perbedaan antara darah nifas dan darah haid 144
3. Hukum-hukum yang berkaitan dengan darah nifas 144
4. Batas minimal dan maksimal masa nifas 145
C. Pembahasan tentang Istihadhah 146
1. Pengertian istihadhah 146
2. Perbedaan antara darah istihadhah dan darah haid 146
3. Keadaan wanita yang mengalami istihadhah 147
4. Hukum-hukum berkenaan dengan istihadhah 150
5. Istihadhah atau haidnya wanita yang sedang hamil 152
D. Hukum-hukum yang Berkenaan Gangguan pada Sistem Pengeluaran (Beser) 153
PEMBAHASAN KESEPULUH
Pengertian Shalat 155
A. Pengertian Shalat Menurut Bahasa 155
B. Pengertian Menurut Istilah Syar’i 157
PEMBAHASAN KESEBELAS
Hukum Shalat 159
PEMBAHASAN KEDUA BELAS
Kedudukan Shalat di Dalam Islam 163
PEMBAHASAN KETIGA BELAS
Keistimewaan Shalat di Dalam Islam 171
PEMBAHASAN KEEMPAT BELAS
Hukum Meninggalkan Shalat 175
PEMBAHASAN KELIMA BELAS
Keutamaan Shalat 179
PEMBAHASAN KEENAM BELAS
Azan dan Iqamah 189
A. Pengertian dan Hukum Azan dan Iqamah 189
1. Pengertian Azan 189
2. Pengertian iqamah 190
3. Hukum azan dan iqamah 191
B. Keutamaan Azan 192
C. Tata Cara Azan dan Iqamah 197
D. Adab Muazin 199
E. Azan sebelum Fajar dan Hukumnya 202
F. Syarat Muazin dan Azan 204
1. Hendaknya azan dikumandangkan dengan tertib 204
2. Hendaknya azan dikumandangkan dengan berurutan 205
3. Hendaknya azan dikumandangkan setelah masuk waktu shalat 205
4. Hendaknya azan dikumandangkan tanpa nada yang mengubah dan menyimpangkan makna 205
5. Mengeraskan suara saat mengumandangkan azan 206
6. Hendaknya jumlah lafal azan sesuai dengan yang dituntunkan oleh As-Sunnah 207
7. Hendaknya azan dikumandangkan oleh satu orang 207
8. Hendaknya muazin menghadirkan niat dalam hati sebelum ia mengumandangkan azan 207
9. Muazin haruslah seorang muslim 208
10. Hendaknya usia muazin minimal sudah mumayiz 208
11. Hendaknya muazin adalah seorang yang berakal 208
12. Muazin haruslah seorang laki-laki 208
13. Hendaknya muazin adalah seorang yang adil (bertakwa) 208
G. Azan dan Iqamah ketika Menjamak dan Mengqadha Shalat 209
H. Menjawab Seruan Azan dan Keutamaannya 211
I. Hukum Keluar dari Masjid setelah Azan Dikumandangkan 215
J. Lamanya Jeda Waktu antara Azan dan Iqamah 215
PEMBAHASAN KETUJUH BELAS
Syarat-Syarat Shalat 219
A. Pengertian Syarat 219
B. Syarat-syarat Shalat 220
1. Islam 220
2. Berakal 220
3. Mumayiz 221
4. Menghilangkan hadas 221
5. Menghilangkan najis dari badan, pakaian, dan tempat shalat 223
6. Menutup aurat 225
7. Masuknya waktu shalat 229
8. Menghadap kiblat 243
9. Niat di dalam hati 249
PEMBAHASAN KEDELAPAN BELAS
Tata Cara Shalat 253
1. Menyempurnakan Wudhu 253
2. Menghadap ke Kiblat 254
3. Membuat Sutrah (Pembatas Shalat) 255
4. Melakukan Takbiratul Ihram 258
5. Meletakkan Kedua Tangan di Dada setelah Takbiratul Ihram 262
6. Membuka Shalat dengan Doa Istiftah 263
7. Mengucapkan Ta’awuz 269
8. Mengucapkan Basmalah 270
9. Membaca Surat Al-Fatihah 271
10. Mengucapkan; Amin setelah membaca Surah Al-Fatihah 273
11. Membaca Surah atau ayat Al-Qur’an yang Dirasa Mudah setelah Membaca Surah Al-Fatihah 274
12. Diam Sejenak Setelah Selesai Membaca Surah 281
13. Rukuk 281
14. Bacaan ketika Rukuk 285
15. Bangkit dari Rukuk 287
16. Sujud 291
17. Bacaan ketika Sujud 296
18. Duduk di antara Dua Sujud 298
19. Bacaan saat duduk di antara dua sujud 302
20. Sujud yang kedua 303
21. Bangun dari sujud kedua 303
22. Cara berdiri untuk masuk pada rakaat yang kedua 305
23. Melakukan gerakan dan bacaan shalat pada rakaat kedua seperti pada rakaat pertama 306
24. Apabila shalat terdiri dari dua rakaat 308
25. Bacaan ketika duduk tasyahud 313
26. Salam 323
27. Apabila shalat berjumlah tiga atau empat rakaat 324
28. Duduk tawaruk pada tasyahud akhir 325
29. Membaca zikir yang disyariatkan setelah salam 327
30. Melaksanakan shalat sunnah rawatib 338
PEMBAHASAN KESEMBILAN BELAS
Rukun, Wajib, dan Sunnah Shalat 341
A. Rukun Shalat 341
B. Wajib Shalat 349
C. Sunnah-sunnah Shalat 353
PEMBAHASAN KEDUA PULUH
Hal-hal yang Makruh dan Membatalkan di Dalam Shalat 259
A. Hal-hal yang Makruh di dalam Shalat 359
1. Menoleh tanpa adanya kebutuhan untuk itu 360
2. Memandang ke atas 361
3. Merebahkan kedua lengan di tanah saat sujud 361
4. Meletakkan telapak tangan pada pinggang 361
5. Memandang sesuatu yang dapat melalaikan atau menyibukkan pikirannya 362
6. Menghadap sesuat yang dapat menyibukkan dan melalaikan pikiran 362
7. Duduk dengan posisi Iq’a’ yang tercela 363
8. Melakukan sesuatu yang tidak dibutuhkan, baik terhadap anggota badan maupun tempat shalat 364
9. Menjali jari-jemari dan membunyikannya saat shalat 364
10. Melaksanakan shalat ketika makanan sudah dihidangkan 366
11. Menahan buang air kecil dan air besar saat shalat 367
12. Meludah ke depan atau ke samping kanan saat shalat 367
13. Menjulurkan rambut dan pakaian saat shalat 369
14. Mengikat (menjalin) rambut saat shalat 369
15. Menutup mulut dan melakuan sadl saat shalat 370
16. Mengkhususkan tempat tertentu di dalam masjid, di mana ia senantiasa melaksanakan shalat di situ, selain imam 370
17. Duduk dengan bertumpu pada kedua telapak tangan ketika shalat 370
18. Menguap ketika shalat 371
19. Rukuk sebelum masuk ke dalam shaf (berisan shalat) 371
20. Melaksanakan shalat di masjid setelah makan bawang merah, bawang putih, atau daun bawang 372
21. Melaksanakan shalat sunnah ketika sedang mengantuk yang teramat sangat 372
B. Hal-hal yang Membatalkan Shalat 373
1. Berbicara dengan sengaja 373
2. Tertawa dengan suara yang dapat terdengar oleh diri sendiri dan orang lain yang dikenal dengan istilah; qalqahah 375
3. Makan dan minum 375
4. Membuka aurat dengan sengaja 375
5. Melenceng terlalu jauh dari arah kiblat 375
6. Seringkali melakukan hal yang sia-sia berturut-turut tanpa ada alasan 375
7. Batal thaharahnya 375
PEMBAHASAN KEDUA PULUH SATU
Sujud Sahwi 377
A. Riwayat-riwayat Shahih Nabi s.a.w. berkenaan Sujud Sahwi 377
B. Pelaksanaan Sujud Sahwi 381
C. Sebab-sebab Sujud Sahwi 383
D. Sebab Ragu-ragu 390
PEMBAHASAN KEDUA PULUH DUA
Shalat Tathawwu’ 393
A. Pengertian Tathawwu’ 393
B. Keutamaan Tathawwu’ 393
C. Diperbolehkan shalatTathawwu’ dalam keadaan duduk 398
D. Diperbolehkan melaksanakan shalat sunnah di atas kendaraan baik dalam perjalanan panjang maupun pendek 401
E. Tempat terbaik untuk melaksanakan Tathawwu’ 403
F. Shalat Tathawwu’ yang paling dicintai Allah adalah yang dilaksanakan secara konsisten 404
G. Diperbolehkan untuk melaksanakan shalat Tathawwu’ secara berjamaah kadang-kadang saja 407
H. Pembagian shalat sunnah 410
1. Shalat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan 410
2. Shalat sunnah yang disyariatkan dengan berjamaah 480
3. Shalat Tathawwu’ Mutlak 490
4. Shalat Sunnah Zawatul Asbab 535
5. Waktu-waktu yang dilarang melakukan shalat Tathawwu’ 555
PEMBAHASAN KEDUA PULUH TIGA
Shalat Berjamaah 567
A. Pengertian Shalat Berjamaah 567
B. Hukum Shalat Berjamaah 571
C. Berbagai Manfaat Shalat Berjamaah 587
D. Keutamaan Shalat Berjamaah 591
E. Keutamaan Berjalan untuk Melaksanakan Shalat Berjamaah 612
F. Adab Berjalan untuk Melaksanakan Shalat Berjamaah 625
G. Shalat Berjamaah Minimal Dua Orang, yaitu Imam dan Makmum 637
H. Seseorang Dianggap Melaksanakan Shalat Berjamaah Jika Ia telah Mendapatkan Satu Rakaat Bersama Imam 640
I. Shalat Berjamaah Gelombang Kedua Disyariatkan bagi Orang yang Ketinggalan Shalat Jamaah Gelombang Pertama Bersama Imam di Masjid 644
J. Barang siapa yang Telah Melaksanakan Shalat, Kemudian Mendapati Orang-orang sedang Melaksanakan Shalat Berjamaah, Maka Hendaknya ia Mengulangi Shalat bersama Mereka dengan Niat Shalat Sunnah 647
K. Orang yang telah Melaksanakan Shalat Berjamaah Hendaknya Menyempurnakan Kekurangannya setelah Imam Salam Tanpa Menambah Apa pun 649
L. Uzur Meninggalkan Shalat Jamaah yang dapat Diterima Syariat 653
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
Incoming search terms:
- dajjal dan yajuj majuj
Pedoman Lengkap Shalat – Said Bin Ali Bin Wahf Al Qahthani – Penerbit Iltizam
Wisata Buku