Wisata Buku Islam
Ringkasan Fikih Sunnah – Sulaiman Al Faifi – Penerbit Beirut Publishing
Nama Buku : Ringkasan Fikih Sunnah
Ukuran/Hal : 15 x 23 cm / 984 halaman
Berat: 1300 gram
Penulis: Sulaiman Al Faifi
Penerbit: Penerbit Beirut Publishing
Harga : Rp 179.000 ,- –> Rp 160.000
Anda Hemat: Rp 19.000,-
Pesan via Whatsapp/Telpon
Menyediakan Juga Buku Lain Seperti
Sinopsis Buku Ringkasan Fikih Sunnah – Sulaiman Al Faifi – Penerbit Beirut Publishing
Kitab Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq adalah buku yang sudah tidak asing di telinga kita. Berisi penjelasan tentang fikih sehari-hari yang sering dipraktikkan oleh umat Islam. Nilai kompromi lintas mazhab dan penggunaan bahasa yang mudah dicerna membuat kitab yang sangat popular ini disukai oleh banyak pembaca.
Buku ini sendiri adalah ringkasannya yang berjudul asli Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah. Sebuah ikhtiar optimal penulis untuk tetap menjaga kesamaan dan ketersampaian pesan yang terkandung di dalam kitab induknya. Penyajiannya yang cukup dalam dua jilid tentu memberi nilai kepraktisan tersendiri dibandingkan naskah sebelumnya yang dicetak berjilid-jilid.
Kelebihan dari buku ini adalah dalam setiap pembahasan selalu disertakan dalil dari Al-Qur’an, Hadits, dan ijmak para ulama. Bahkan, beberapa Hadits yang belum ditakhrij di kitab induknya kini telah dilengkapi. Selain itu, peringkas juga telah meringkas seluruh tema bahasan dan asalah fikih yang ada dalam kitab aslinya sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami inti dari setiap pembahasan.
“Kitab ringkasan ini selain lebih mudah dibawa juga dapat dijadikan rujukan oleh seorang muslim di setiap waktu sehingga ia pun bisa selalu memperbarui pengetahuan tentang fikih praktis dan senantiasa mengingatnya”.
(Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni)
Daftar Isi Buku Ringkasan Fikih Sunnah – Sulaiman Al Faifi – Penerbit Beirut Publishing
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI III
PENGANTAR PENERBIT I.II
KATA PENGANTAR I.III
MUKADIMAH I.IV
TRANSLITERASI ARAB – LATIN I.VI
THAHARAH (BERSUCI) 57
A. Air dan macamnya 57
B. Sisa minuman 59
NAJIS 61
A. Macam-macam Najis 61
B. Cara membersihkan badan dan pakaian dari najis 65
C. Cara membersihkan tanah dari najis 66
D. Cara membersihkan mentega dari najis 66
E. Cara membersihkan kulit bangkai dari najis 66
F. Cara membersihkan cermin dan benda-benda sejenis 67
G. Cara membersihkan sandal dari najis 67
H. Adab buang air 68
I. Beberapa sunah fitrah 71
WUDHU 74
A. Dalil pensyariatan wudhu 74
B. Rukun wudhu 75
C. Sunah wudhu 76
D. Kemakruhan wudhu 80
E. Perkara-perkara yang membatalkan wudhu 80
F. Perkara-perkara yang tidak membatalkan wudhu 81
G. Perkara-perkara yang mewajibkan wudhu 83
H. Perkara-perkara yang disunahkan berwudhu 84
MENGUSAP SEPATU (KHUF) 86
A. Dalil persyariatan mengusap sepatu 86
B. Persyariatan mengusap kaos kaki 86
C. Syarat mengusap sepatu dan seluruh penutup kaki yang sama dengannya 87
D. Bagian sepatu yang diusap 87
E. Waktu mengusap sepatu 87
F. Cara mengusap sepatu 88
G. Pembatal mengusap sepatu 88
MANDI WAJIB 89
A. Arti mandi wajib 89
B. Mandi sunah 92
C. Rukun mandi 94
D. Sunah mandi 95
E. Cara mandi seorang wanita 95
F. Beberapa masalah yang terkait dengan mandi 95
TAYAMUM 97
A. Definisi Tayamum 97
B. Dalil pensyariatan tayamum 97
C. Tayamum adalah keistimewaan umat Islam 98
D. Sebab pensyariatan tayamum 98
E. Perkara-perkara yang membolehkan tayamum 98
F. Debu yang digunakan bertayamum 99
G. Cara bertayamum 99
H. Sesuatu yang diperbolehkan karena tayamum 100
I. Pembatal tayamum 100
J. Mengusap kain perban dan kain-kain sejenis 100
K. Shalat orang yang tidak menemukan air dan debu 101
HAID 102
A. Definisi Haid 102
B. Waktu haid 102
C. Warna darah haid 102
D. Waktu haid 103
NIFAS 104
A. Definisi nifas 104
B. Waktu nifas 104
C. Perkaraperkara yang tidak boleh dilakukan oleh wanita yang sedang haid dan nifas 104
ISTIHADHAH 106
A. Definisi istihadhah 106
B. Kondisi wanita yang sedang istihadhah 106
C. Hukum-hukum yang terkait dengan wanita istihadhah 108
SHALAT 109
A. Definisi shalat 109
B. Kedudukan shalat dalam Islam 109
C. Hukum meninggalkan shalat 109
D. Siapa yang wajib mengerjakan shalat? 110
E. Shalat anak kecil 110
F. Jumlah shalat fardhu 111
G. Waktu shalat 111
H. Waktu shalat Zuhur 112
I. Waktu shalat Asar 112
J. Waktu shalat Maghrib 113
K. Waktu shalat Isya 113
L. Waktu shalat Subuh 114
M. Mendapati satu rakaat di waktu shalat 114
N. Tidur atau lupa sehingga tidak mengerjakan shalat 114
O. Waktu-waktu yang dilarang mengerjakan shalat 114
P. Pendapat ahli fikih tentang shalat sesudah shalat Subuh dan Asar 115
Q. Mengerjakan shalat sunah setelah fajar terbit dan seelum shalat subuh 115
R. Mengerjakan shalat sunah setelah iqamat dikumandangkan 116
AZAN 117
A. Definisi azan 117
B. Hukum azan 117
C. Keutamaan azan 117
D. Sebab pensyariatan azan 117
E. Cara azan 118
F. Membaca ashalatu khairun minnaum pada azan subuh 118
G. Cara iqamat 118
H. Bacaan ketika mendengar iqamat 118
I. Doa sesudah azan 119
J. Bacaan ketika mendengar iqamat 119
K. Sifat-sifat muazin 120
L. Azan di awal waktu dan azan sebelumnya 120
M. Memberi jeda antara azan dan iqamat 121
N. Orang yang azan adalah orang yang iqamat 121
O. Kapan seseorang harus berdiri untuk mengerjakan shalat? 121
P. Keluar dari masjid sesudah azan 121
Q. Azan dan iqamat untuk shalat yang terlambat dikerjakan 121
R. Azan dan iqamat untuk kaum wanita 122
S. Masuk masjid sesudah shalat dikerjakan di dalamnya 122
T. Jarak antara iqamat dan shalat 122
U. Azan orang yang bukan petugas azan 122
V. Perkara-perkara yang ditambahkan ke dalam permasalahan azan padahal bukan termasuk bagiannya 122
SYARAT SHALAT 124
A. Hukum orang yang melihat Ka’bah dan orang yang tidak melihatnya 126
B. Hukum orang yang tidak mengetahui kiblat 126
C. Kaan kewajiban menghadap kiblat menjadi gugur? 126
TATA CARA SHALAT 128
A. Pensyariatan shalat sunah 144
SHALAT SUNAH 144
A. Shalat sunah dikerjakan di rumah 144
B. Lamanya waktu berdiri dalam shalat sunah lebih utama daripada banyaknya sujud 144
C. Macam-macam shalat sunah 145
SUJUD TILAWAH 165
SHALAT JAMAAH 170
A. Riwayat tentang menguang shalat dengan jamaah 176
B. Imam disunahkan bergeser dari tempatnya sesudah salam 176
C. Tempat Imam lebih tinggi dari tempat makmum 176
D. Imam mencari ganti 177
E. Orang yang menjadi imam orang-orang yang membencinya 177
F. Posisi makmum 177
G. Posisi Imam 178
H. Posisi kaum wanita dan anak-anak 178
I. Seseorang yang shalat sendirian di belakang barisan 178
J. Meluruskan barisan dan mengisi celah-celahnya 179
K. Dorongan menepati barisan pertama dan sebelah kanan barisan 179
MASJID 180
A. Keutamaan membangun masjid 180
B. Doa ketika berangkat ke masjid 180
C. Doa ketika masuk dan keluar masjid 181
D. Keutamaan pergi ke masjid dan duduk didalamnya 181
E. Shalat Tahiyatul Masjid 182
F. Masjid yang paling utama 182
G. Menghias majid 182
H. Membersihkan dan memberi wewangian masjid 183
I. Merawat masjid 183
J. Makruh mencari sesuatu yang hilang, melakukan jual beli, dan mendendangkan syair didalam masjid 183
K. Meminta-minta di masjid 183
L. Mengeraskan suara di masjid 183
M. Berbicara di masjid 184
N. Boleh makan, minum dan tidur di masjid 184
O. Menjalin jari jemari Tempat-tempat 184
P. Shalat diantara dua tiang 184
Q. Tempat-tempat yang dilarang dilakukan shalat 185
R. Shalat di dalam Ka’bah 186
S. Pembatas didepan orang yang sedang shalat (sutrah) 186
T. Pembatas imam adalah pembatas makmum 186
U. Mendekat ke pembatas 186
V. Melintas didepan orang yang sedang shalat 187
W. Mendorong sesuatu yang melintas didepan orang yang sedang shalat 187
X. Shalat tidak terputus oleh apa pun 187
Y. Perkara yang mubah didalam shalat 187
Z. Ringkasan perkara yang boleh dilakukan dalam shalat 188
A.A Membaca surat dari mushaf 190
A.B Hati memikirkan sesuatu di luar shalat 192
A.C Perkara-perkara yang makruh dalam shalat 192
A.D Perkara-perkara yang membatalkan shalat 194
MENGQADHA’ SHALAT 197
SHAAT ORANG YANG SAKIT 198
SHALAT KHAUF 199
A. Cara mengerjakan shalat khauf untuk shalat wajib 201
B. Shalat di saat ketakutan mencapai puncaknya 201
C. Shalat seseorang yang mengejar dan seseorang yang dikejar orang 201
SHALAT SAFAR 202
A. Mengqashar shalat empat rekaat 202
B. Jarak qashar 203
C. Tempat mulai mengqasar shalat 203
D. Kapan seorang musafir mengerjakan shalat secara sempurna 204
E. Shalat sunh saat bepergian 205
F. Bepergian pada hari Jum’at 205
SHALAT JAMAK 206
A. Menjamak shalat di Arafah dan Muzdalifah 206
B. Menjamak shalat ketika bepergian 206
C. Menjamak shalat saat turun hujan 207
D. Menjamak shalat karena sakit atau uzur 208
E. Menjamak shalat karena suatu keperluan 208
F. Shalat diatas kapal laut, kereta api, dan pesawat terbang 209
G. Doa bepergian 209
JUMAT 211
A. Keutamaan hari Jumat 211
B. Doa di hari Jumat 211
C. Sunah memperbanyak shalawat Nabi SAW di malam Jumat dan siangnya 211
D. Sunah membaca surah Al-Kahf pada malam Jmat dan siangnya 212
E. Mandi, berhias, bersiwak dan memakai wewangian untuk menghadiri perkumpulan, terutama shalat Jumat 212
F. Berangkat ke masjid lebih awal 212
G. Melangkahi barisan 212
H. Sunah mengerjakan shalat sunah sebelum shalat Jumat 213
I. Hukum shalat Jumat 213
J. Orang yang wajib mengerjakan shalat Jumat dan orang yang tidak mengerjakannya 214
K. Waktu shalat Jumat 215
L. Jumlah minimal jamaah shalat Jumat 215
M. Tempat pelaksaanaan shalat Jumat 216
N. Hukum khotbah Jumat 216
O. Khobah disunahkan mengandung pujian untuk Allah SWT, pujian untuk Rasulullah SAW nasihat dan bacaan Al-Qur’an 217
P. Khatib disunahkan berdiri saat membaca dua khotbah dan duduk sebentar diantara keduanya 218
Q. Khatib disunahkan mengeraskan suaranya, memendekkan khotbahnya dan memperhatikannya 218
R. khatib memotong khotbah karena suatu hal 218
S. haram berbicara saat khotbah 219
T. Seseorang yang mendapati satu rakaat shalat jumat atau kurang 219
U. Shalat Jumat ditempat yang sesak 220
V. Shalat sunah qabliyah dan ba’diyah Jumat 220
W. Berkumpulnya hari Jumat dan hari raya dalam satu hari 221
SHALAT HARI RAYA 222
A. Sunah hari raya 222
B. Makan sebelum shalat Idul Fithri, tapi tidak sebelum shalat Idul Adha 222
C. Berangkat ketempat pelaksanaan shalat 222
D. Kaum wanita dan anak-anak 223
E. Pulang dan pergi lewat jalan yang berbeda 223
F. Waktu shalat hari raya 223
G. Azan dan iqamat untuk shalat hari raya 223
H. Takbir dalam shalat hari raya 224
I. Shalat sunah qabliyah dan shalat sunah ba’diyah hari raya 224
J. Siapa yang sah mengerjakan shalat hari raya 224
K. Khotbaj sesudah shalat hari raya 225
L. Mengqadha’ shalat hari raya 225
M. Bermain-main, bersenda gurau, bernyanyi dan makan pada hari raya 225
N. Keutamaan amal saleh pada sepuluh hari yang pertama bulan Dzulhijjah 226
O. Sunah memberikan ucapan selamat hari raya 226
P. Takbir di hari raya Idul Fithri dan hari raya Idu Adha 226
ZAKAT 228
A. Definisi 228
B. Berita gembira untuk orang yang berzakat 228
C. Ancaman bagi penolak zakat 229
D. Hukum orang yang tidak mau mengeluarkan zakat 230
E. Siapa yang wajib mengeluarkan zakat? 230
F. Zakat dari harta anak-anak dan orang gila 231
G. Punya harta satu nishab tapi punya utang 231
H. Orang yang meninggal tapi masih punya kewajiban mengeluarkan zakat 231
I. Nilai zakat 232
J. Waktu membayar zakat 232
K. Mengeluarkan zakat sebelum waktunya 232
L. Mendoakan orang yang mengeluarkan zakat 232
HARTA YANG WAJIB DIZAKATI 234
A. Zakat emas dan perak 234
B. Zakat piutang 235
C. Zakat surat-surat berharga 235
D. Zakat perhiasan 235
E. Zakat wajib dikeluarkan darinya 236
F. Ketiga imam mazhab lainnya menyatakan, tidak ada zakat yang wajib dikeluarkan dari perhiasan kaum wanita, sebanyak apapun dia 236
G. Zakat maskawin 236
H. Zakat uang rumah kontrakan 237
I. Zakat barang dagangan 237
J. Zakat hasil pertanian dan buah-buahan 238
K. Zakat “tanah pajak” 240
L. Zakat hasil tanah sewaan 241
M. Harta untuk zakat 242
N. Zakat madu 243
O. Zakat binatang ternak 243
P. Zakat rikaz dan barang tambang 249
Q. Zakat hasil laut 252
R. Zakat keuntungan 252
S. Kewajiban zakat ada pada si pemilik, tidak pada harta yang wajib dizakati 252
T. Larangan muzaki membeli barang zakatnya 252
U. Dianjurkan, zakat diberikan kepada suami dan kerabat 253
V. Memberikan zakat kepada penuntut ilmu 253
W. Menghapuskan utang dengan zakat 254
X. Mendistribusikan zakat ke luar daerah 254
Y. Salah membagikan zakat 254
Z. Menampakkan sedekah 255
ZAKAT FITRAH 256
A. Definisi zakat fitrah 256
B. Hukumnya 256
C. Kepada siapa diwajibkan? 256
D. Jumlahnya 256
E. Kapan wajib zakat fitrah 257
F. Mendahulukan zakat dari waktu wajib 257
G. Pembagian zakat fitrah 257
H. Apakah di dalam harta ada kewajiban selain zakat? 257
SEDEKAH TATHAWU’ (SUNAH) 259
A. Macam-macam sedekah 259
B. Orang yang paling berhak mendapat sedekah 260
C. Membatalkan sedekah 260
D. Menyedekahkan barang haram 260
E. Istri bersedekah dari harta suami 261
F. Boleh menyedekahkan semua harta 261
G. Boleh bersedekah kepada kafir dzimmi dari harbi 262
H. Sedekah untuk hewan 262
I. Sedekah jariyah 262
J. Mensyukuri kebajikan 263
PUASA 264
A. Keutamaan puasa 264
B. Macam-macam puasa 265
PUASA RAMADHAN 266
A. Hukum puasa Ramadhan 266
B. Keutamaan bulan Ramadhan dan amalan didalamnya 267
C. Ancaman berbuka di bulan Ramadhan tanpa udzur 267
D. Penetapan bulan Ramadhan 267
E. Perbedaan tempat terbit bulan 268
F. Orang yang melihat hilal sendirian 269
G. Rukun puasa 269
H. Puasa wajib bagi siapa? 270
I. Puasanya anak kecil 270
J. Orang yang wajib tidak berpuasa dan wajib mengqadha’ puasa 270
HARI-HARI DILARANG BERPUASA 271
A. Hari Raya Idul Fithri dan Idul Adha 271
B. Hari-hari Tasyriq 271
C. Hari Jumat saja 271
D. Hari Sabtu saja 272
E. Hari yang meragukan 272
F. Dilarang berpuasa sepanjang tahun 272
G. Istri dilarang berpuasa saat suaminya di rumah 272
H. Larangan puasa wishal 273
PUASA SUNAH 274
A. Waktu puasa sunah 274
B. Orang yang puasa sunah, boleh membatalkan puasanya 276
ADAB PUASA 277
A. Sahur 277
B. Segera berbuka 278
C. Berdoa saat berbuka dan ditengah-tengah puasa 278
D. Menahan diri dari hal yang bertentangan dengan puasa 279
E. Bersiwak 279
F. Berderma dan membaca Al-Qur’an 279
G. Beribadah dengan sungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan 279
HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN SAAT BERPUASA 280
HAL-HAL YANG DILARANG SAAT BERPUASA 283
A. Mengqadha’ puasa Ramadhan 285
B. Orang mati yang memiliki utang puasa 285
C. Ketentuan waktu untuk Negara yang siangnya panjang dan malamnya pendek 286
LAILATUL QADAR 287
A. Keutamaan 287
B. Sunah mencari Lailatul Qadar 287
C. Malam ke berapakah itu? 287
D. Qiyamullaili di dalamnya 288
I’TIKAF 289
A. Maknanya 289
B. Syari’at I’tikaf 289
C. Macam-macam I’tikaf 289
D. Waktu I’tikaf 289
E. Syarat-syarat I’tikaf 290
F. Rukun-rukun I’tikaf 290
G. Pendapat fuqaha mengenai masjid yang bisa dijadikan tempat I’tikaf 290
H. I’tikaf dalam kondisi berpuasa 291
I. Waktu masuk dan keluarnya orang yang beri’tikaf dari masjid 291
J. Yang disunahkan dan yang dimakruhkan bagi mu’takif 292
K. Hal-hal yang boleh dilakukan mu’takif 292
L. Hal-hal yang membatalkan I’tikaf 293
M. Mengqadha’ I’tikaf 294
N. Menempati satu tempat di masjid 294
O. Nazar beri’tikaf di masjid tertentu 294
AL-JANA’IZ ADAB DALAM SAKIT DAN BEROBAT 295
A. Sakit 295
B. Sabar saat sakit 295
C. Aduan orang sakit 295
D. Amalan yang biasa dikerjaan waktu sehat, tetap dicatat ketika sakit 296
E. Menjenguk orang sakit 296
F. Keutamaan menjenguk orang sakit 296
G. Adab menjenguk orang sakit 296
H. Wanita menjenguk laki-laki 297
I. Muslim menjenguk kafir 297
J. Menjenguk orang sakit mata 297
K. Minta didoakan orang yang sakit 297
L. Berobat 298
M. Berobat dengan barang haram 298
N. Dokter kafir 298
O. Boleh minta diobati wanita 298
P. Berobat dengan ruqyah dan doa 299
Q. Larangan memakai jimat 299
R. Menggantungkan doa-doa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan As-sunnah 299
S. Orang sakit tidak boleh tinggal bersama orang yang sehat 299
T. Larangan keluar masuk daerah yang terserang Tha’un 299
U. Sunnah mengingat mati 300
V. Makruh menginginkan kematian 300
W. Keutamaan panjang umur dan memiliki amal yang baik 301
X. Amal saleh sebelum meninggal tanda husnul khatimah 301
Y. Sunah berbaik sangka kepada Allah 301
Z. Orang yang menghadiri mayit, disunahkan untuk berdoa dan berzikir 301
AA. Sunah ketika ada orang sekarat 302
AB. Disunahkan untuk berdoa dan Istirja’ 303
AC. Disunahkan memberitahukan kematian kepada kerabat dan sahabat 304
AD. Menangisi orang mati 304
AE. Niyahah (ratapan) 305
AF. Berkabung atas kematian seseorang 305
AG. Sunnah membuatkan makanan untuk keluarga mayit 306
AH.Boleh mempersiapkan kain kafan dan kuburan sebelum kematian datang 306
AI. Sunnah minta mati di Tanah Suci 307
AJ. Kematian mendadak 307
AK. Pahala orang yang anaknya mati 307
AL. Umur umat Muhammad 307
AM. Kematian adalah istirahat 307
AN. Mengurus jenazah 308
MEMANDIKAN MAYIT 309
A. Hukumnya 309
B. Mayit siapa yang wajib dimandikan 309
C. Memandikan sebagian tubuh mayit 309
D. Orang yang mati syahid tidak dimandikan 309
E. Para syuhada yang dimandikan dan dishalatkan 310
F. Orang kafir tidak dimandikan 311
G. Tata cara memandikan mayit 311
H. Tayyamum bagi mayit ketika tidak ada air 312
I. Suami memandikan istri atau sebaliknya 313
J. Wanita memandikan anak kecil 313
KAIN KAFAN 314
A. Hal-hal yang disunahkan 314
B. Mengkafani mayat yang meninggal saat ihram 315
C. Makruh berlebih-lebihan dalam kain kafan 315
D. Kain kafan dari sutra 316
E. Kain kafan dari harta sendiri 316
MENSHALATI JENAZAH 317
A. Keutamaan mengurus jenazah 317
B. Syarat shalat jenazah 317
C. Rukun shalat jenazah 318
D. Tata cara shalat jenazah 321
E. Tempat berdiri imam dari mayat pria dan wanita 321
F. Menshalatkan jenazah lebih dari satu 321
G. Disunahkan membentuk tiga shaf dan meluruskannya 321
H. Disunahkan memperbanyak jamaah 322
I. Orang yang tertinggal dalam shalat jenazah 322
J. Jenazah yang dishalatkan dan yang tidak dishalatkan 322
K. Menshalati bayi yang keguguran 323
L. Menshalati orang yang mati syahid 323
M. Orang yang terluka dalam pertempuran dan tetap hidup 324
N. Shalat terhadap orang yang meninggal dalam menjalani hukuman had 324
O. Shalat terhadap orang yang berbuat curang terhadap harta rampasan, orang yang bunuh diri, dan ahli maksiat lainnya 325
P. Shalat terhadap orang kafir 326
Q. Shalat di kuburan 326
R. Shalat ghaib 327
S. Shalat jenazah di masjid 327
T. Menshalati jenazah di tengah pekuburan 327
U. Wanita boleh melakukan shalat jenazah 328
V. Orang yang lebih utama menshalatkan jenazah 328
W. Membawa dan mengiring jenazah 328
X. Hal-hal yang dimakruhkan berkenaan dengan jenazah 329
Y. Tidak ikut mengiringkan jenazah karena ada kemungkaran 331
PENGUBURAN 332
A. Hukum 332
B. Penguburan pada malam hari 332
C. Penguburan saat terbit, istiwa’, dan terbenamnya matahari 332
D. Anjuran memperdalam galian kubur 332
E. Lahad disamping lebih utama daripada di tengah 333
F. Tata cara memasukkan mayit ke liang kubur 333
G. Anjuran menghadapkan mayit kearah kiblat, mendoakannya dan mengurai tali kafannya 333
H. Makruh meletakkan pakaian di dalam kubur 334
I. Anjuran tiga raupan tangan tanah di atas kubur 334
J. Anjuran mendoakan mayit sesuai penguburannya 334
K. Hukum talqin seusai penguburan 335
L. Bentuk kuburan sesuai sunah 335
M. Menggundukkan dan meratakan kuburan 336
N. Memberi tanda pada kuburan 336
O. Melepas sandal di pekuburan 336
P. Larangan memasang tirai pada kuburan 337
Q. Larangan membangun masjid di atas kuburan 337
R. Makruh menyembelih di kuburan 337
S. Larangan duduk, bersandar dan berjalan di atas kuburan 338
T. Larangan melabur dan menulis kubur 338
U. Beberapa mayit dalam satu kubur 338
V. Mayit di laut 339
W. Meletakkan pelepah di atas kubur 339
X. Wanita meninggal dengan janin hidup dalam kandungannya 339
Y. Wanita ahli kitab bila meninggal dalam kondisi mengandung dari seorang muslim maka dikubur terpisah 339
Z. Keutamaan menguburkan di pekuburan 340
AA. Larangan mencela orang mati 340
AB. Membaca Al-Qur’ann di kubur 340
AC. Menggali kuburan 341
AD. Memindah mayit 341
TAKZIYAH 343
A. Hukum takziyah 343
B. Duduk ketika takziyah 344
ZIARAH KUBUR 345
A. Tata cara berziarah 345
B. Ziarah kubur kaum wanita 346
C. Amalan yang bermanfaat bagi mayit 347
D. Menghadiahkan pahala kepada Rasulullah SAW 348
E. Anak-anak kaum muslimin dan anak-anal musyrikin 348
F. Pertanyaan di alam kubur 348
G. Tempat diamnya roh 349
ZIKIR 352
A. Batasan zikir yang banyak 352
B. Etika berzikir 353
C. Keutamaan berkumpul dalam majelis zikir 353
D. Keutamaan orang yang membaca La ilaha illallah dengan ikhlas 353
E. Keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir 354
F. Keutamaan istighfar 354
G. Zikir yang berlipat ganda 354
H. Menghitung dengan jari lebih utama daripada menghitungnya dengan tasbih 355
I. Ancaman bagi orang yang menghadiri suatu majelis yang didalamnya tidak ada zikir kepada Allah dan shalawat Nabi SAW 355
J. Yang harus dibaca seseorang yang membiarkan aib saudaranya muslim 356
DOA 357
A. Perintah untuk berdoa 357
B. Adab berdoa 357
C. Doa bapak, orang puasa, musafir, dan orang yang teraniaya 360
D. Doa terhadap orang yang tidak ada di tempat 361
E. Beberapa doa yang diterima sebagai pembuka doa agar dikabulkan 361
F. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW 362
G. Mana shalawat kepada Nabi SAW 362
H. Apakah wajib membaca shalawat ketika disebutkan nama Nabi SAW? 362
I. Menggabungkan antara ucapan shalawat dan salam 363
J. Bershalawat kepada para Nabi 363
K. Bentuk kalimat shalawat dan salam 363
SAFAR (BEPERGIAN) 365
A. Istikharah dan meminta pendapat orang terpercaya sebelum bepergian 365
B. Tata cara shalat istikharah 365
C. Sunah bepergian pada hari kamis 366
D. Sunah berpamitan kepada keluarga dan kerabat serta meminta doa mereka 367
E. Meminta didoakan musafir ditempat yang baik dan utama 367
HAJI 368
A. Definisi 368
B. Keutamaannya 368
C. Riwayat yang menyebutkan bahwa haji adalah jihad 368
D. Riwayat yang menyebutkan bahwa haji adalah penghapusan dosa 368
E. Riwayat yang menyebutkan bahwa orang haji adalah tamu Allah 369
F. Riwayat yang menyebutkan bahwa pahala haji adalah surga 369
G. Haji hanya wajib sekali seumur hidup 369
H. Apakah haji adalah kewajiban yang harus segera dilaksanakan atau boleh ditunda 369
I. Syarat wajib haji 370
J. Kapan istilah “mampu” bisa diberlakukan? 370
K. Haji anak-anak dan budak 370
L. Kewajiban haji atas kaum wanita 371
M. Izin seorang istri dari suaminya 371
N. Orang mati tapi punya tanggungan melakukan ibadah haji 371
O. Menghajikan orang lain 372
P. Ketika orang sakit sehat kembali 372
Q. Syarat orang yang menghajikan orang lain 373
R. Orang yang menunaikan haji nazar padahal dia punya kewajiban mengerjakan haji wajib 373
S. Berutang untuk haji 373
T. Haji dengan harta haram 373
U. Mana yang lebih afdhal: haji dengan nai kendaraan atau haji dengan berjalan kaki? 373
V. Mencari uang dan berbisnis ketika mengerjakan ibadah haji 374
MIQAT 375
A. Miqat zamani 375
B. Berihram haji sebelum bulan haji 375
C. Miqat makani 376
D. Berihram sebelum sampai di miqat 376
IHRAM 377
A. Definisinya 377
B. Adab ihram 377
MACAM-MACAM HAJI 378
A. Haji ada tiga macam 378
B. Makna haji qiran 378
C. Makna haji tamattu’ 378
D. Makna haji ifrad 379
E. Mana macam haji yang paling afdhal? 379
F. Seseorang diperkenankan tidakk menentukan macam haji yang akan dilakukannya 379
G. Tawaf dan sai orang yang melakukan haji qiran dan tamattu’, dan penduduk Tanah Haram hanya bisa melakukan haji ifrad 379
TALBIYAH 382
A. Hukumnya 382
B. Redaksinya 382
C. Keutamaannya 382
D. Sunah mengeraskannya 382
E. Waktu-waktu disunahkannya membaca talbiyah 383
F. Waktu membacanya 383
PERKARA-PERKARA YANG DIPERBOLEHKAN UNTUK ORANG YANG SEDANG IHRAM 384
PERKARA-PERKARA YANG DILARANG SAAT IHRAM 386
TAWAF 395
A. Cara mengerjakannya 395
B. Macam-macam tawaf 396
C. Syarat tawaf 396
D. Sunah tawaf 397
E. Shalat sunah dua rekaat usai tawaf 398
F. Melintas di depan orang yang sedang shalat di Tanah Haram Mekkah 399
G. Tawaf kaum pria dan kaum wanita 399
H. Tawaf dengan naik kendaraan 399
I. Makruh bagi penderita penyakit lepra tawaf bersama orang banyak 399
J. Sunah meminum air Zam-zam 400
K. Adab minum air Zam-zam 400
L. Sunah berdoa di Multazam 400
M. Sunah masuk Ka’bah dan Hijr Isma’il 400
SAI ANTARA SHAFA DAN MARWA 401
A. Hukumnya 401
B. Syaratnya 402
C. Naik ke atas Shafa dan Marwa 402
D. Berurutan dalam mengerakan sai 402
E. Bersuci untuk mengerjaan sai 402
F. Berjalan dan naik kendaraan ketika mengerjakan sai 402
G. Sunah berlari-lari kecil diantara dua mil 403
H. Sunah naik ke Shafa dan Marwa dan berdoa sambil menghadap Ka’bah 403
I. Pergi ke Mina 404
J. Pergi ke Arafah 404
WUKUF DI ARAFAH 405
A. Keutamaan Hari Arafah 405
B. Hukum wukuf 405
C. Waktu wukuf 405
D. Yang dimaksud dengan kata “wukuf” 405
E. Sunah wukuf dibebatuan karang 406
F. Sunah mandi 406
G. Adab wuuf di Arafah 406
H. Puasa Arafah 406
I. Menjama shalat Zuhur dan Asar 407
J. Meninggalkan Arafah 407
K. Menginap dan wukuf di Muzdalifah 407
L. Tempat wukuf di Muzdalifah 408
AMALAN-AMALAN DI HARI RAYA IDUL ADHA 409
A. Tahallul awal dan tahallul tsani 409
MELEMPAR JAMRAH 410
A. Hukumnya 410
B. Besar dan jenis kerikil yang dipakai melempar jamrah 410
C. Dari mana kerikil itu diambil? 410
D. Jumlah kerikil yang digunakan melempar 411
E. Waktu melempar jamrah 411
F. Melempar jamrah di hari raya Idul Adha 411
G. Keringanan untuk orang yang lemah dan orang-orang yang punya uzur untuk melempar jamrah sesudah tengah malam dari raya Idul Adha 412
H. Melempar jamrah pada tiga hari raya yang pertama 412
I. Berdiri dan berdoa sesudah melempar jamrah di hari-hari tasyrik 412
J. Urutan jamrah 413
K. Menyuruh orang lain melempar jamrah 413
MENGINAP DI MINA 414
HADYU 415
A. Hadyu paling afdhal 415
B. Ukuran minimal hadyu 415
C. Macam-macam hadyu 416
D. Syarat hadyu 416
E. Memberi tanda dan mengalungi hadyu 416
F. Menunggang hadyu 417
G. Waktu menyembelih hadyu 417
H. Tempat penyembelihan hadyu 417
I. Memaan sebagian daging hadyu 418
MENCUKUR DAN MENGGUNTING RAMBUT 419
A. Wanita disuruh menggunting rambutnya dan dilarang mencukurnya 419
B. Ukuran rambut yang digunting seorang wanita 420
TAWAF IFADHAH 421
A. Waktu tawaf ifadhah 421
B. Singgah di Muhashab 422
UMRAH 423
A. Definisinya 423
B. Melakukan umrah lebih dari sekali 423
C. Umrah boleh dilakukan sebelum haji dan pada bulan-bulan haji 423
D. Jumlah umrah Nabi SAW 423
E. Hukum umrah 424
F. Waktu umrah 424
G. Miqat umrah 424
TAWAF WADA’ 425
A. Hukum tawaf wada’ 425
B. Waktu mengerjakan tawaf wada’ 425
CARA MENGERJAKAN IBADAH HAJI 426
A. Segera pulang ke kampung halaman 429
KETERHALANGAN 430
A. Orang haji yang terhalang wajib menyembelih seekor kambing
atau binatang yang lebih besar darinya 430
B. Tempat menyembelih hadyu keterhalangan 431
C. Orang yang terhalang wajib mengqadha’, kecuali bila dia punya kewajiban mengerjakan haji wajib 431
D. Orang yang ihram boleh mensyaratkan tahallul karena uzur sakit atau sejenisnya 431
E. Selimut Ka’bah 431
F. Memberi wewangian kepada Ka’bah 432
G. Larangan melakukan kemaksiatan di Tanah Haram 432
H. Serbuan ke Mekkah 432
I. Bepergian ke tiga masjid 432
J. Adab masuk Masjid Nabawi dan adab ziarah 433
K. Memperbanyak ibadah di Raudhah 433
L. Berziarah ke masjid Quba dan mengerjakan shalat didalamnya 434
M. Keutamaan Madinah 434
N. Keutamaan meninggal di Madinah 434
PERNIKAHAN 435
A. Anjuran menikah 435
HIKMAH PERNIKAHAN 437
HUKUM PERNIKAHAN 438
A. Hukumnya 438
B. Larangan membujang bagi yang mampu menikah 439
C. Mendahulukan nikah daripada haji 439
D. Tidak menikah dan sebabnya 439
MEMILIH ISTRI 440
MEMILIH SUAMI 442
MEMINANG 443
A. Perempuan yang boleh dipinang 443
B. Meminang perempuan pad amasa iddah 443
C. Meminang pinangan orang lain 444
D. Melihat pinangan 444
E. Mengenali ciri-ciri fisik calon istri atau suami 446
F. Larangan berduaan dengan pinangan 446
G. Pembatalan piangan dan efeknya 446
H. Pendapat ahli fikih dalam masalah ini 447
AKAD NIKAH 448
A. Syarat ijab dan qabul 448
B. Redaksi akad nikah 449
C. Akad nikah dengan selain bahasa Arab 449
D. Nikah bagi tunawicara 449
E. Akad nikah orang yang tidak ada ditempat 449
F. Syarat redaksi akad nikah 450
G. Syarat akad harus mutlak 450
NIKAH MUT’AH 451
A. Penjelasan Asy-Syaukani mengenai nikah mut’ah 452
B. Menikah dengan niat akan mentalak 452
NIKAH TAHLIL 453
A. Hukum nikah tahlil 453
B. Pernikahan yang membuat wanita boleh dinikahi mantan suami yang mentalak tiganya 454
C. Hikmah dibalik semua ini 454
AKAD NIKAH YANG DISERTAI SYARAT 455
A. Syarat-syarat yang wajib dipenuhi 455
B. Syarat-syarat yang tidak wajib dipenuhi 455
C. Syarat-syarat yang bermanfaat bagi pihak wanita 455
D. Syarat-syarat yang dilarang syariat 456
E. Nikah syighar 456
F. Pandangan Ulama Tentang Niah Syighar 457
SYARAT SAH NIKAH 458
A. Hukum menghadirkan saksi pernikahan 458
B. Syarat-syarat menjadi saksi 458
SYARAT BERLAKUNYA AKAD NIKAH 460
A. Syarat berlakunya akad nikah 460
B. Kapan akad nikah tidak berlaku? 460
PEREMPUAN YANG HARAM DINIKAHI 462
A. Perempuan yang haram dinikahi selamanya 462
B. Perempuan yang haram dinikahi secara temporer 469
HIKMAH POLIGAMI 482
WALI NIKAH 484
A. Definisi wali 484
B. Syarat-syarat wali 484
C. Wali tidak disyaratkan adil 484
D. Wanita menjadi wali 485
E. Wajib meminta izin kepada wanita sebelum dinikahkan 485
F. Menikahkan gadis di bawah umur 486
G. Wali mujbir (perwalian paksa) 487
H. Siapa saja wali itu 487
I. Menikahi perempuan yang berada di bawah perwaliannya 487
J. Wali tidak hadir 487
K. Wali dekat dipenjara 488
L. Akad oleh dua wali 488
M. Wanita yang tidak punya wali dan tidak mampu ke tempat hakim 489
N. Jika wali tidak mau menikahkan 489
O. Pernikahan perempuan yatim 489
P. Akad nikah dengan satu orang pelaksana akad 490
Q. Wali hakim 490
PERWAKILAN DALAM NIKAH 491
A. Sah tidaknya pengangkatan wakil 491
B. Pengangkatan wakil secara mutlak dan terbatas 492
C. Wakil dalam pernikahan hanya sebatas penyampai 492
KUFU’ DALAM PERNIKAHAN 493
A. Definisi kufu’ 493
B. Hukum kufu’ 493
C. Kufu’ adalah hak wanita dan para wali 494
D. Waktu penilaian kufu’ 494
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI 495
A. Hak-hak bersama 495
B. Hak istri atas suami 495
C. Mahar 496
D. Ukuran mahar 496
E. Makruh berlebihan dalam mahar 497
F. Menyegerakan dan menunda pembayaran mahar 497
G. Kapan mahar wajib diserahkan secara keseluruhan? 498
H. Wajib menyerahkan mahar yang telah ditentukan karena adanya hubungan badan dalam pernikahan yang tidak sah 499
I. Menikah tanpa menyebut mahar 499
J. Wajib menyerahkan mahar mitsi sebab hubungan badan atau kematian 500
K. Mahar mitisl 500
L. Menikahkan gadis kecil dengan mahar kurang dari mahar mitsil 501
M. Membayar sepenuh mahar 501
N. Kewajiban memberi pemberian 501
O. Gugurnya mahar 502
P. Mahar rahasia dan terbuka 502
PERALATAN RUMAH TANGGA 504
NAFKAH 505
A. Syarat-syarat untuk mendapatkan nafkah 505
B. Istri masuk Islam, suami tidak 506
C. Suami murtad tidak menghalangi kewajiban memberikan nafkah 506
D. Dasar menetapkan jumlah nafkah 506
E. Penentuan nafkah dengan barang atau uang 507
F. Perubahan harga atau perubahan kondisi financial suami 508
G. Utang nafkah dianggap sebagai utang yang ditanggung suami 508
H. Pembebasan utang nafkah dan pemotongan nafkah 508
I. Nafkah sudah dibayarkan kemudian terjadi pelanggaran 509
J. Nafkah perempuan dalam masa iddah 509
HAK-HAK NON MATERI 511
A. Diperlakukan secara baik 511
B. Suami mendatangi istri 511
C. Menutup aurat saat berhubungan badan 512
D. Berdoa sebelum berhubungan badan 513
E. Larangan membicarakan aktivitas seksual 513
F. Menyetubuhi istri bukan pada kemaluan 514
G. ‘Azi dan pembatasan keturunan 514
H. Hukum menggugurkan janin 515
ILA’ 516
A. Definisi ila’ 516
B. Batas waktu ila’ 516
C. Hukum ila’ 517
D. Talak yang berlaku karena ila’ 517
E. Iddah wanita yang ditalak dengan ila’ 517
KEWAJIBAN ISTRI TERHADAP SUAMI 518
A. Istri melayani suami 519
B. Mendamaikan suami istri, meski dengan cara yang tidak jujur 520
C. Menempatkan istri di rumah suami 520
D. Membawa istri pindah tempat 520
E. Syarat agar istri tidak dibawa keluar rumah 521
F. Istri enggan bekerja 521
G. Istri keluar rumah untuk menuntut ilmu 521
H. Memberi istri pelajaran pada saat membangkang 521
TABARRUJ 523
A. Makna tabarruj 523
B. Tabarruj dalam Al-Qur’an 523
SUAMI BERHIAS UNTUK ISTRI 526
KHOTBAH NIKAH 527
DOA SETELAH AKAD NIKAH 529
MENGUMUMKAN PERNIKAHAN 530
NYANYIAN SAAT PERNIKAHAN 531
ANJURAN MEMBERI WASIAT KEPADA MEMPELAI WANITA 532
A. Pesan ayah kepada putrinya saat menikah 532
WALIMAH 533
A. Hukum walimah 533
B. Waktu walimah 533
C. Memenuhi undangan 533
D. Syarat-syarat wajib memenuhi undangan 534
E. Makruh hanya mengundang orang-orang kaya tanpa mengundang orang-oranng miskin 534
PERNIKAHAN ORANG NON MUSLIM 536
A. Lelaki yang masuk Islam dan memiliki dua istri bersaudara 536
B. Lelaki yang masuk Islam dan memiliki istri lebih dari empat, dia harus memilih empat diantaranya 536
C. Salah satu dari suami istri masuk Islam 537
TALAK 539
A. Definisi talak 539
B. Makruh talak 539
C. Hukum talak 539
D. Talak merupakan hak suami 540
E. Siapa yang sah menjatuhkan talak? 540
F. Istri yang boleh ditalak 542
G. Wanita yang tidak bisa ditalak 543
H. Talak sebelum pernikahan 543
I. Yang memberlakukan talak 543
J. Mempersaksikan talak 545
K. Tanjiz dan ta’liq 545
L. Talak sunni dan talak bid’i 546
M. Talak yang dijatuhkan kepada wanita hamil 547
N. Talak yang dijatuhkan kepada wanita yang sudah tidak haid (menopause) dan wanita yang masih kecil 547
O. Bilangan talak 548
P. Talak battah (total) 549
Q. Talak raj’i dan talak ba’in 549
R. Hukum talak raj’i 550
S. Bagian tubuh wanita yang ditalak raj’i yang boleh dilihat suami 551
T. Talak raj’i mengurangi bilangan talak 551
U. Talak ba’in 551
V. Macam-macam talak ba’in 552
W. Talak yang diucapkan suami ketika sakit keras 553
X. Menyerahkan dan mewakilkan talak 553
Y. Menyerahkan talak 555
Z. Berbagai kondisi yang hakim dapat memutuskan talak 556
KHULU’ 559
A. Definisi khulu’ 559
B. Redaksi khulu’ 560
C. Kompensasi khulu’ 560
D. Apa saja yang boleh dijadikan mahar maka boleh dijadikan kompensasi dalam khulu’ 561
E. Kompensasi khulu’ melebihi mahar yang diterima istri dari suami 561
F. Haram memperlakukan istri dengan buruk dengan maksud agar dia mengajukan khulu’ 562
G. Khulu’ memberikan kuasa kepada istri 562
H. Khulu’ wanita yang masih kecil, namun sudah mencapai usia tamyiz 563
I. Khulu’ wanita yang dicegah mengoperasikan hartanya 563
J. Khulu’ wanita yang sakit 563
K. Khulu’ termasuk talak atau fasakh? 564
L. Iddah wanita yang dikhulu’ 564
M. Pembangkangan suami 564
N. Perpecahan antara suami istri 565
ZHIHAR 566
A. Definisi zhihar 566
B. Apakah zhihar khusus dengan menyebut ibu saja? 567
C. Zhihar sementara 567
D. Konsekuensi zhihar 567
E. Behubungan badan sebelum menebus kafarat 568
F. Apa kafarat zhihar? 568
FASAKH 569
A. Fasakh berdasarkan putusan hakim 569
LI’AN 570
A. Definisi li’an 570
B. Dasar hukum li’an 570
C. Li’an dilakukan setelah saksi-saksi menyampaikan kesaksian 571
D. Apakah li’an merupakan sumpah ataukah kesaksian? 571
E. Li’an orang buta dan bisu 571
F. Kapan li’an dimulai? 572
G. Menolak mengucapkan li’an 572
H. Perceraian suami-istri yang salinng ber-mula’anah 572
I. Kapan perceraian terjadi? 573
J. Perceraian karena li’an talak ataukah fasakh? 573
K. Nasab anak dihubungkan kepada ibu 573
IDDAH 574
A. Definisi iddah 574
B. Hikmah pensyari’atan iddah 574
C. Iddah wanita yang belum digauli 574
D. Iddah wanita yang sudah digauli 575
E. Iddah wanita yang memiliki kebiasaan haid 575
F. Batas minimal waktu iddah berdasarkan quru’ 575
G. Iddah wanita yang tidak memiliki kebiasaan haid 575
H. Hukum wanita yang memiliki kebiasaan haid ketika tidak haid 576
I. Usia menopause 576
J. Iddah wanita hamil 576
K. Iddah wanita yang ditinggal mati suami 576
L. Iddahnya wanita mustahadhah 577
M. Iddah wajib dalam pernikahan yang tidak sah 577
N. Iddah beralih dari hitungan haid ke iddah dengan hitungan bulan 577
O. Talak “orang yang melarikan diri” 577
P. Perubahan iddah beberapa bulan menjadi iddah haid 578
Q. Berakhirnya masa iddah 578
R. Wanita yang beriddah tetap berada di rumah suami 578
S. Perbedaan pendapat fuqaha’ tentang wanita yang keluar rumah pada masa iddah 579
T. Berkabung bagi wanita yang berada pada masa iddah 580
U. Nafkah wanita yang beriddah 580
PENGASUHAN 581
A. Definisi pengasuhan 581
B. Mengasuh anak adalah hak bersama 581
C. Ibu lebih berhak atas anak daripada ayah 581
D. Urutan orang-orang yang berhak mengasuh anak 582
E. Syarat mengasuh anak 583
F. Upah pengasuhan anak 583
G. Mengasuh secara sukarela 584
H. Berakhirnya masa pengasuhan 584
I. Anak kecil, baik lelaki ataupunn perempuan diberi hak pilih setelah masa pengasuhan berakhir 584
HUDUD 586
A. Definisi 586
B. Perbuautan-perbuatan dosa yang dijatuhi hukuman had 586
C. Kewajiban menegakkan hukum had 587
D. Had gugur karena syubhat 587
E. Syubhat dan macam-macamnya 587
F. Siapa pelaksana had? 588
G. Anjuran menutupi kesalahan dalam had 588
H. Had penebus dosa 589
I. Penerapan had di darul harb 589
J. Larangan melaksanakan had di masjid demi menjaga agar tidak ternoda 589
K. Bolehkah hakim memutuskan perkara berdasarkan pengetahuannya? 590
KHAMAR 59
A. Khamar diharamkan secara bertahap 591
B. Islam sangat mengharamkan khamar 592
C. Apa itu khamar? 592
D. Meminum perasan buah dan perasan anggur sebelum proses peragian 593
E. Ketika khamar berubah menjadi cuka 593
F. Narkotika 593
G. Hukuman bagi peminum khamar 594
H. Apa dasar pemberlakuan had khamar? 594
I. Syarat-syarat pemberlakuan had khamar 595
J. Pelaksanaan had tidak disyaratkan harus merdeka dan Islam 595
K. Berobat dengan khamar 595
HUKUMAN ZINA 597
A. Larangan zina secara bertahap 597
B. Zina yang mewajibkan hukuman 598
C. Hukuman zina bagi yang belum menikah 598
D. Menyatukan antara hukum cambuk dan pengasingan 599
E. Hukuman zina bagi yang sudah menikah 599
F. Syarat-syarat pelaku zina yang sudah menikah 599
G. Muslim dan kafir sama saja 600
H. Menyatukan antara hukum cambuk dan rajam 600
I. Syarat-syarat had zina 601
J. Had zina berlaku atas dasar apa? 601
K. Menarik kembali pengakuan menggugurkan had zina 601
L. Lelaki yang mengakui berzina dengan seorang wanita, tetapi si wanita mengingkari 602
M. Hukuman zina berlaku berdasarkan kesaksian 602
N. Bolehkah hakim memutuskan perkara berdasarkan pengetahuannya? 604
O. Aoakah hukuman zina berlaku dengan adanya kehamilan? 604
P. Hukuman gugur karena adanya tanda yang menetapkan tidak terjadi perzinaan 605
Q. Bayi lahir dalam jangka waktu enam bulan 605
R. Waktu pelaksanaan hukuman zina 605
S. Pembuatan lubang untuk orang yang dirajam 605
T. Imam dan para saksi menghadiri eksekusi hukum rajam 606
U. Sekelompok orang mukmin menghadiri proses eksekusi hukum rajam 606
V. Sasaran dalam hukuman cambuk 607
W. Penangguhan waktu hukuman bagi perawan dan jejaka 607
X. Apakkah orang yang dihukum cambuk mendapatkan diyat jika meninggal dunia? 607
Y. Homoseksual 607
Z. Pandangan fuqaha tentang hukuman homoseksual 608
AA. Onani 610
AB. Pemerkosaan 610
AC. Keliru dalam berhubungan badan 611
AD. Keperawanan masih ada 611
AE. Hubungan badan dalam pernikahan yang diperdebatkan keabsahannya 611
AF. Hubungan badan dalam pernikahan batil 611
HAD QADZAF (MENUDH ZINA) 612
A. Definisi qadzaf 612
B. Larangan menuduh zina 612
C. Syarat-syarat buat penuduhan zina 613
D. Syarat-syarat pada maqdzuf bih (bentuk ungkapan yang digunakan dalam qadzaf) 614
E. Dasar penetapan qadzaf 615
F. Hukum dunia bagi orang yang menuduh zina 615
G. Cara bertobat dari qadzaf 616
H. Apakah ayah dijatuhi had jika menuduh anaknya berzina? 616
I. Tuduhan zina secara berulang pada orang yang sama 616
J. Yang menuduh zina orang banyak 616
K. Apakah had qadzaf adalah hak Allah atau hak manusia? 617
L. Gugurnya had qadzaf 617
MURTAD 618
A. Definisi murtad 618
B. Apakah peralihan orang kafir dari satu agama ke agama kafir lain dinilai murtad? 618
C. Orang muslim tidak dikafirkan karena dosa yang dilakukan 618
D. Kapan seorang muslim dinyatakan murtad? 619
E. Hukuman bagi orang murtad 620
F. Hikmah hukuman mati bagi orang murtad 620
G. Orang murtad diminta bertobat 621
H. Hukum-hukum orang murtad 621
I. Harta orang murtad 622
J. Pindah dan bergabung ke darul harb 622
K. Zindiq murtad 622
L. Apakah tukang sihir dibunuh? 623
M. Dukun dan peramal 623
HIRABAH 624
A. Definisi 624
B. Hirabah adalah perbuatan kriminal besar 624
C. Syarat-syarat hirabah 625
D. Hukuman hirabah 626
E. Pendapat fuqaha tentang variasi hukuman jika kejahatan yang dilakukan berbeda-beda 627
F. Muharib bertobat sebelum ditangkap 628
G. Syarat-syarat tobat bagi muharib 629
H. Had gugur karena tobat sebelum pelaku kejahatan dilaporkan kepada hakim 629
I. Pembelaan diri atas diri sendiri dan orang lain 630
PENCURIAN 631
A. Macam-macam pencurian 631
B. Definisi pencurian 631
C. Orang yagn mencopet, merampas, dan menipu bukan termasuk pencuri 632
D. Meningkari barang pinjaman 632
E. Pencuri kain kafan 633
F. Sifat-sifat yang dianggap sebagai pencuri 633
G. Syarat-syarat harta yang dicuri 634
H. Kapan benda yang dicuri dinilai harganya? 636
I. Pencurian secara beramai-ramai 637
J. Tempat barang curian yang menjadi ukuran 637
K. Tempat penyimpanan barang berbeda-beda berdasarkan jenis barang 638
L. Manusia adalah tempat penyimpanan untuk dirinya sendiri 638
M. Masjid adalah tempat penyimpanan 639
N. Mencuri barang dirumah 639
O. Atas dasar apa hukum potong tangan diberlakukan; apakah tergantung permintaan korban pencurian? 639
P. Pencuri mengklaim yang ia curi adalah miliknya sendiri 639
Q. Hukuman atas pencurian 640
R. Jaminan dan hukuman menyatu 640
JINAYAT (TINDAK PIDANA) 642
HUKUM QISHASH TERHADAP JIWA 643
A. Pembunuhan sengaja 643
B. Alat yang digunakan untuk membunuh 643
C. Pembunuhan mirip sengaja 644
D. Pembunuhan tidak sengaja 645
E. Konsekuensi pembunuhan 645
F. Qishash atau ampunan 647
G. Syarat wajib qishash 648
H. Pembunuhan dengan tipu muslihat 650
I. Seseorang menangkap orang lain kemudian ada orang ketiga yang membunuhnya 650
J. Pembuktian hukum qishash 651
K. Pelaksanaan hukum qishash 651
L. Waktu pelaksanaan hukum qishash 652
M. Gugurnya qishash 653
N. Qishash merupakan hak hakim 653
O. Jika bukan wali korban yang mengeksekusi si pembunuh 654
P. Qishash selain pembunuhan 654
Q. Qishash pada anggota tubuh 655
R. Qishash melukai secara sengaja 655
S. Sekelompok orang turut serta memotong atau melukai korban 656
T. Qishash tamparan, pukulan dan celaan 656
U. Qishash karena merusak harta 657
V. Tebusan yang sepadan 657
W. Tindakan kejahatan melukai atau mengambil harta 658
X. Menuntut qishash kepada hakim 659
Y. Apakah suami dihukum qishash bila melukai istri? 659
Z. Qishash melukai tidak diberlakukan hingga lukanya sembuh 659
AA. Orang yang dihukum qishash meninggal dunia 660
DIYAT 661
A. Definisi diyat 661
B. Hikmah persyariatan diyat 661
C. Ukuran diyat 662
D. Pembunuhan yang mewajibkan diyat 662
E. Diyat berat dan diyat ringan 662
F. Siapa yang wajib membayar diyat 662
G. Diyat anggota tubuh 664
H. Diyat anggota badan yang bermanfaat 664
I. Diyat luka kepala dan wajah 665
J. Diyat wanita 666
K. Diyat ahli kitab 667
L. Diyat janin 667
M. Siapa yang wajib menanggung diyat? 668
N. Diyat janin untuk siapa? 668
O. Kewajiban membayar kafarat 668
P. Diyat luka yang sembuh 669
Q. Adanya korban pembunuhan diantara kaum yang bertikai 669
R. Membunuh setelah menerima diyat 670
S. Dua pengendara kuda saling bertabrakan 670
T. Ganti rugi pemilik hewan 671
U. Tanggungan orang yang menuntun, menunggang dan menggiring 672
V. Tanggungan atas kerusakan yang ditimbulkkan hewan ternak pada tanaman, buah-buahan dan lainnya 672
W. Tanggungan kerusakan yang diebabkan unggas 673
X. Tanggungan kerusakan yang ditimbulkan anjing atau kucing 673
Y. Hewan yang boleh dan yang tidak boleh dibunuh 674
Z. Tindakan yang tidak ada ganti ruginya 675
AA. Pengakuan membunuh untuk membela diri 675
AB. Tanggungan atas kerusakan yang ditimbulkan api 675
AC. Merusak tanaman orang lain 676
AD. Menenggelamkan kapal 676
AE. Tanggungan dokter 676
AF. Suami melukai istrinya 677
AG. Dinding roboh menimpa seseorang hingga tewas 677
AH. Tanggungan orang yang menggali sumur 677
AI. Izin mengambil makanan dan lainnya 678
QASAMAH 680
A. Perbedaan pendapat tentang hukum qasamah 680
TA’ZIR 682
A. Definisi ta’zir 682
B. Landasan hukum ta’zir 682
C. Gambaran ta’zir 683
D. Lebih dari sepuluh kali cambuk dalam hukum ta’zir 683
E. Ta’zir dengan pembunuhan 683
F. Ta’zir dengan pengambilan harta 684
G. Ta’zir adalah hak hakim 684
H. Tanggungan dalam ta’zir 685
HUBUNGAN SESAMA MANUSIA 686
A. Hubungan sesama muslim 686
B. Memerangi para pembelot 687
C. Hubungan antara kaum muslimin dan lainnya 688
D. Jaminan kebebasan beragama untuk non-muslim 689
E. Loyalitas yang terlarang 691
F. Pengakuan terhadap hak individu 692
G. Kapan perang dilakukan? 693
H. Syariat jihad dalam Islam 695
I. Jihad hukumnya fardhu kifayah 696
J. Kapan jihad berhukum fardhu ‘ain? 697
K. Siapa yang wajib berjihad? 697
L. Izin kedua orang tua 698
M. Izin orang yang memberi hutang 699
N. Meminta bantuan kepada orang-orang keji dan kafir untuk berperang 699
O. Meminta bantuan kepada orang-orang lemah 700
KEUTAMAAN JIHAD 701
A. Jihad amalan sunah terbaik 701
B. Para mujahid adalah orang-orang terbaik 701
C. Surga bagi mujahid 702
D. Tingkatan mujahid mendaki seratus tingkat di surga 702
E. Jihad tak tertandingi oleh amalan apa pun 702
F. Keutamaan mati syahid 703
G. Jihad demi menjunjung tinggi kalimat Allah 703
H. Upah pekerja 704
I. Keutamaan ribath di jalan Allah SWT 705
J. Keutamaan memanah dengan niat jihad 705
K. Perang di lautan lebih baik dari perang di daratan 706
L. Kewajiban sebagai pemimpin pasukan 706
M. Wasiat Rasulullah SAW 707
N. Kewajiban pasukan 708
O. Kewajiban menyampaikan dakwah sebelum perang 708
P. Berdoa saat perang 710
PERANG 711
A. Kewajiban tegar saat perang 711
B. Dusta dan tipuan saat perang 713
C. Melarikan diri saat menghadapi musuh yang jumlahnya dua kali lipat 713
D. Kasih sayang dalam peperangan 713
E. Menyerang musuh pada malam hari 714
F. Berakhirnya perang 714
G. Gencatan senjata 715
JIZYAH 718
A. Landasan hukum jizyah 718
B. Hikmah pemberlakuan jizyah 718
C. Dari siapa jizyah dipungut? 719
D. Syarat-syarat pemungutan jizyah 719
E. Ukuran jizyah 719
F. Tidak memungut apa pun yang memberatkan ahli kitab dan lainnya 720
G. Jizyah gugur bagi orang yang masuk Islam 720
H. Akad dzimmah bagi penduduk setempat dan yang berada ditempat jauh 720
I. Factor yang membatalkan akad dzimmah 720
J. Konsekuensi pembatalan akad dzimmah 721
K. Non muslim masuk masjid dan Negara Islam 721
GHANIMAH (HARTA RAMPASAN PERANG) 723
A. Definisi ghana’im 723
B. Ghanimah hanya halal bagi umat Muhammad SAW 723
C. Pembagian ghanimah 724
D. Cara pembagian ghanimah 724
E. Tambahan jatah ghanimah 726
F. Harta bawaan korban menjadi milik orang yang membunuh 727
G. Golongan yang tidak mendapat jatah ghanimah 727
H. Pekerja bayaran dan pasukan non muslim tidak mendapatkan jatah ghanimah 728
I. Ghulul (mencuri harta rampasan perang) 728
J. Memanfaatkan makanan sebelum ghanimah dibagi 729
K. Kektika orang muslim menemukan harta miliknya di tangan musuh, harta itu menjadi miliknya kembali 729
L. Orang kafir harbi masuk Islam 730
TAWANAN PERANG 731
A. Memperlakukan tawanan 731
PERBUDAKAN 733
A. Memperlakukan budak 733
B. Langkah memerdekakan budak 735
TANAH RAMPASAN MILIK ORANG-ORANG YANG MEMERANGI ISLAM 737
A. Tanah yang didapat melalui peperangan 737
B. Tanah yang ditinggalkan penduduknya karena takut atau karena perjanjian 737
C. Tidak mampu menggarap kharaj 738
D. Warisan tanah ghanimah 738
E. Definisi fai’ 739
F. Pembagian fai’ 739
G. Jaminan keamanan 739
FAI’ 739
MUSTA’MAN 742
A. Definisi musta’man 742
B. Hak-hak musta’man 742
C. Kewajiban musta’man 743
D. Hukum Islam berlaku bagi musta’man 743
E. Penyitaan harta milik musta’man 743
F. Warisan musta’man 743
PERJANJIAN 744
A. Syarat-syarat perjanjian 745
B. Pembatalan perjanjian 745
C. Pemberitahuan pembatalan perjanjian 746
DIANTARA PERJANJIAN RASULULLAH SAW 747
SUMPAH 748
A. Definisi sumpah 748
B. Sumpah dengan menyebut nama atau salah satu sifat Allah SWT 748
C. Janji dalam bentuk sumpah 749
D. Bersumpah keluar dari Islam 749
E. Larangan bersumpah dengan selain nama Allah SWT 750
F. Bersumpah demi selain nama Allah tanpa bermaksud mengagungkannya 750
G. Allah bersumpah demi makhluk-makhluk-Nya 750
H. Syarat dan rukun sumpah 751
I. Hukum sumpah 751
J. Macam-macam sumpah 751
K. Sumpah itu berdasarkan kebiasaan dan niat 753
L. Sumpah karena lupa dan tidak sengaja 753
M. Sumpah orang yang dipaksa 753
N. Pengecualian dalam sumpah 753
O. Pengulangan sumpah 754
KAFARAT SUMPAH 755
A. Kafarat memberi makan 756
B. Kafarat memberi pakaian 756
C. Kafarat memerdekakan budak 756
D. Puasa karena tidak mampu melaksanakan ketiga kafarat 757
E. Membayar nilai makanan dan pakaian 757
F. Kafarat sebelum dan setelah melanggar sumpah 757
G. Boleh melanggar sumpah demi kebaikan 757
NAZAR 759
A. Landasan hukum nazar dalam Islam 759
B. Sah dan tidaknya nazar 759
C. Nazar mubah 760
D. Nazar dngan dan tanpa syarat (mutlak) 760
E. Nazar untuk orang mati 760
F. Nazar untuk beribadah ditempat tertentu 761
G. Bernazar puasa, namun tidak mampu melakukannya 761
H. Bersumpah untuk menyedekahkan harta 761
I. Kafarat nazar 761
JUAL BELI 763
A. Makna jual beli 763
B. Dasar hukum jual beli 763
C. Rukun jual beli 763
D. Syarat shighag (ijab dan qabul) 764
E. Akad jual beli dengan tulisan 764
F. Akad jual beli melalui perantara 764
G. Akad jual beli orang bisu 765
H. Syarat-syarat jual beli 765
I. Syarat-syarat pelaku akad 765
J. Syarat-syarat barang yang diperjual belikan 765
K. Makna al-qabdhu (menerima) 769
L. Mempersaksikan akad jual beli 770
M. Menjual barang yang telah dijual orang lain 770
N. Orang yang menjual barang kepada dua orang 771
O. Penambahan harga sesuai saat proses akad 771
P. Perantara (calo) 772
Q. Jual beli orang yang dipaksa 772
R. Jual beli yang dilakukan orang karena terpaksa 772
S. Jual beli pura-pura 772
T. Jual beli dengan mengecualikan sebagian barang 773
U. Memenuhi takaran dan timbangan 773
V. Mempermuduah jual beli 773
W. Jual beli gharar 773
X. Larangan membeli barang hasil rampasan dan hasil curian 774
Y. Menjual anggur kepada orang yang akan membuat khamar dan menjual senjata saat terjadi fitnah 774
Z. Menjual barang yang bercampur dengan sesuatu yang haram 775
AA. Larangan sering bersumpah dalam jual beli 775
AB. Jual beli di masjid 775
AC. Jual beli saat azan Jumat 776
AD. Tauliyah, murabahah, dan wadh’iyah hukumnya boleh 776
AE. Jual beli mushaf 776
AF. Menjual dan menyewakan rumah-rumah di Mekah 776
AG. Menjual air 777
AH. Jual beli wafa’ 777
AI. Jual beli istihsna’ 777
AJ. Jual beli buah dan tanaman 778
AK. Jual beli buah-buahan yang matang secara bertahap 778
AL. Menjual biji gandum yang masih berada di bulirnya 778
AM. Jawa’h (kerusakan tanaman atau hasil panen karena factor alam) 778
SYARAT-SYARAT JUAL BELI 780
A. Jual beli ‘urbun (uang muka) 781
B. Jual beli dengan syarat bebas dari cacat 781
C. Perselisihan antara penjual dan pembeli 782
D. Hukum jual beli fasid 782
E. Keuntungan dari jual beli fasid 782
F. Barang rusak sebelum diserahkan 782
G. Barang ruak setelah diterima 783
H. Penentuan harga 783
I. Ihtikar (menimbun barang) 784
J. Khiyar (hak memilih) 784
K. Tanajusy (konspirasi menipu pembeli) 788
L. Iqalah (membatalkan akad jual beli) 788
M. Definisi as-salam 789
N. Landasan hukum salam 789
AS-SALAM (MEMBELINYA SEKARANG, TAPI MENERIMA BARANGNYA NANTI) 789
A. Syarat-syarat jual beli salam 790
B. Syarat waktu dalam transaksi salam 790
C. Barang tidak disyaratkan harus berada ditangan penjual 791
D. Akad salam susu dan kurma 791
E. Mengambil barang ain sebagai ganti barang yang dipesan 791
RIBA 792
A. Definisi riba 792
B. Hukum riba 792
C. Hikmah larangan riba 793
D. Macam-macam riba 793
E. Alasan larangan 794
F. Jual beli hewan dengan daging 795
G. Jual beli kurma basah dengan kurma kering 795
H. Jual beli ‘inah 796
QARDH 797
A. Makna qardh (pinjaman) 797
B. Landasan hukum qardh 797
C. Akad qardh 797
D. Syarat waktu dalam akad qardh 797
E. Barang yang boleh dipinjamkan 798
F. Setiap pinjaman yang mendatangkan keuntungan adalah riba 798
G. Segera membayar utang sebelum mati 798
H. Menunda pembayaran utang bagi orang yang mampu adalah kezaliman 798
I. Anjuran memberi tenggang waktu kepada oorang yang kesulitan 799
J. Membebaskan utang dan menyegerakan tagihan 799
RAHN (GADAI) 800
A. Definisi rahn 800
B. Landasan hukum rahn 800
C. Syarat-syarat sah rahn 801
D. Pemanfaatan barang gadai oleh orang yang memberi pinjaman 801
E. Beban biaya dan manfaat barang gadai 802
F. Barang gadai adalah amanat 802
G. Barang gadai tetap berada ditangan pihak pemberi pinjaman (murtahin) selama utang belum dilunasi 802
H. Berakhirnya gadai 803
I. Pembatalan gadai 803
MUZARA’AH 804
A. Definisi muzara’ah 804
B. Landasan hukum muzara’ah 804
C. Menyewakan tanah dengan uang 804
D. Muzara’ah yang tidak sah 805
IHYA’ UL MAWAT (MEMBUKA LAHAN) 806
A. Syarat 806
B. Izin penguasa 806
C. Masa kepemilikan 807
D. Mengelola lahan milik orang lain yang tidak diketahui 807
E. Memberikan hak kepemilikan tanah, barang tambang, dan air 807
F. Menarik tanah dari orang yang tidak mengelolanya 807
IJARAH (SEWA) 809
A. Landasan hukum 809
B. Hikmah disyariatkannya ijarah 810
C. Rukun ijarah 810
D. Syarat kedua belah pihak 810
E. Syarat sah ijarah 810
F. Pensyaratan upah yang didahulukan atau diakhirkan 812
G. Hak mendapat upah 812
H. Apakah dalam akad ijarah berupa pekerjaan upah bisa gugur karena barang rusak? 813
I. Menyewa orang untuk menyusui anak 813
J. Menyewa dengan upah makanan dan pakaian 813
K. Sewa tanah 814
L. Sewa hewan 814
M. Sewa rumah untuk ditempati 814
N. Menyewakan barang yang disewa 814
O. Benda sewaan rusak 814
AJIR (PEKERJA KONTRAK) 815
A. Pembatalan dan pemberhentian akad ijarah 816
B. Barang sewaan dikembalikan 816
MUDHARABAH 817
A. Hukum mudharabah 817
B. Hikmah mudharabah 817
C. Rukun mudharabah 817
D. Syarat mudharabah 817
E. Pelaku modal adalah orang yang dipercaya 818
F. Pelaku modal memudharabahkan modal mudharabah kepada selainnya 818
G. Beban biaya pihak pelaku 818
H. Pembatalan mudharabah 818
I. Tindakan pihak pelaku setelah pemilik modal meninggal dunia 819
HIWALAH (PENGALIHAN UTANG) 820
A. Landasan hukum 820
B. Apakah perintah di atas sebagai kewajiban atau anjuran? 820
C. Syarat 820
D. Apakah tanggungan pihak yang berutang terbebas dengan akad hiwalah? 821
SYUF’AH 822
A. Landasan hukum syuf’ah 822
B. Hikmah syuf’ah 822
C. Syuf’ah bagi kafir dzimmi 822
D. Meminta izin pihak sekutu untuk menjual bagian miliknya 822
E. Tipuan untuk menggugurkan hak syuf’ah 823
F. Syarat-syarat syuf’ah 823
G. Syuf’ah diantara para sekutu 824
H. Warisan syuf’ah 824
I. Tindakan pihak pembeli 824
J. Pembeli mendirikan bangunan sebelum mendapatkan hak syuf’ah 825
K. Kesepakatan untuk menggugurkan hak syuf’ah 825
WAKALAH 826
A. Landasan hukum 826
B. Rukun wakalah 826
C. Wakalah mutlak dan bersyarat 827
D. Syarat-syarat wakalah 827
E. Kaidah pekerjaan yang boleh diwakilkan dalam akad wakalah 827
F. Wakil adalah orang terpercaya 828
G. Perwakilan dalam sengketa 828
H. Pengakuan wakil untuk pihak yang menyerahkan perwakilan 828
I. Wakil dalam persengketaan bukanlah wakil untuk menerima barang 828
J. Perwakilan untuk peaksanaan qishash 829
K. Perwakilan dalam penjualan 829
L. Wakil membeli dari dan untuk dirinya sendiri 829
M. Perwakilan dalam pembelian 830
N. Akad wakalah berakhir 830
ARIYAH 831
A. Ariyah berlaku berdasarkan apa? 831
B. Syarat-syarat ariyah 831
C. Meminjamkan dan menyewakan barang pinjaman 831
D. Kapan pihak yang memberi pinjaman menarik kembali barang yang dipinjamkan? 832
E. Kapan barang pinjaman wajib dikembalikan? 832
F. Meminjamkan sesuatu yang tidak merugikan pihak yang memberi pinjaman sekaligus berguna bagi pihak yang meminjam 832
G. Pihak yang meminjam menanggung 832
WADI’AH 833
A. Hukum wadi’ah 833
B. Penanggung wadi’ah 833
C. Penyataan pihak yang dititipi barang diterima dengan disertai sumpah 833
D. Pengakuan barang titipan dicuri 833
E. Orang yang dititipi barang meninggal 834
GHASHAB 835
A. Hukum ghashab 835
B. Menanam atau mendirikan bangunan di suatu tempat dengan cara ghashab 835
C. Larangan memanfaatkan barang hasil ghashab 836
D. Mempertahankan harta 836
E. Pemilik harta lebih berhak atas hartanya 836
F. Membuka pintu sangkar burung 836
ANAK TELANTAR 838
A. Hukum memungut anak telantar 838
B. Siapa yang paling berhak merawat anak telantar? 838
C. Nafkah untuk anak telantar 838
D. Warisan anak telantar 838
E. Jika ada yang mengklaim nasab anak telantar 839
BARANG TEMUAN 840
A. Hukum mengambil barang luqathah 840
B. Luqathah di Tanah Haram 840
C. Mengumumkan barang luqathah 841
D. Pengecualian untuk makanan dan barang-barang kurang berharga 841
E. Beban biaya untuk barang luqathah 842
MAKANAN 843
A. Benda-benda yang secara nas dinyatakan mubah oleh Allah 843
B. Benda-benda yang secara nas diharamkan oleh Allah 844
C. Yang tidak dijelaskan 847
D. Daging impor 847
E. Boleh memakan benda haram saat terpaksa 847
F. Tolok ukur keterpaksaan 848
G. Ukuran yang boleh diambil 848
H. Menemukan makanan 848
I. Apakah minuman keras boleh digunakan sebagai obat? 849
PENYEMBELIHAN SYAR’I 850
A. Definisi 850
B. Apa saja yang diwajibkan dalam penyembelihan syar’i? 850
C. Sembelihan ahli kitab 850
D. Sembelihan kaum majusi dan shabi’ah 851
E. Hal-hal yang dimakruhkan dalam penyembelihan 852
F. Menyembelih hewan dan pada bagian hewan tersebut ada yang masih bergerak atau ada penyakitnya 852
G. Melukai hewan yang tidak bisa disembelih 852
H. Menyembelih janin 853
HEWAN BURUAN 854
A. Definisi 854
B. Hukum memburu hewan 854
C. Buruan haram 854
D. Syarat-syarat pemburu 855
E. Memburu dengan senjata yang melukai dan dengan hewan pemburu 855
F. Syarat-syarat memburu dengan senjata 855
G. Syarat-syarat memburu dengan hewan pemburu 856
H. Dua hewan pemburu turut serta memburu 856
I. Memburu dengan anjing milik orang yahudi atau nasrani 857
J. Menjumpai hewan buruan masih hidup 857
K. Hewan mati setelah terkena sasaran 857
UDHHIYYAH (HEWAN KURBAN) 858
A. Definisi 858
B. Landasan hukum menyembelih hewan kurban 858
C. Keutamaan menyembelih hewan kurban 858
D. Hukum menyembelih hewan kurban 859
E. Kapan menyembelih hewan kurban wajib? 859
F. Hikmah penyembelihan hewan kurban 859
G. Hewan apa yang disembelih? 859
H. Hewan yang tidak boleh disembelih 860
I. Waktu penyembelihan 860
J. Satu hewan sembelihan cukup untuk satu keluarga 861
K. Menyembelih secara bersama-sama 861
L. Pembagian daging kurban 861
M. Menyembelih sendiri hewan kurban 861
AQIQAH 862
A. Definisi aqiqah 862
B. Hukum aqiqah 862
C. Keutamaan aqiqah 862
D. Aqiqah untuk anak lelaki dan anak perempuan 862
E. Waktu penyembelihan 863
F. Kurban dan aqiqah menjadi satu 863
G. Memberi nama dan mencukur rambut bayi 863
H. Nama terbaik 863
I. Larangan untuk sebagian nama 863
J. Azan ditelinga bayi 864
K. Tidak ada yang namanya fara’ ataupun ‘atirah 864
L. Melubangi telinga bayi 864
KAFALAH (JAMINAN) 865
A. Definisi kafalah 865
B. Landasan hukum kafalah 865
C. Kafalah mutlak, kafalah bersyarat dan kafalah untuk sementara 866
D. Menuntut pihak yang menjamin dan yang diberi jaminan secara bersamaan 866
E. Macam-macam kafalah 866
F. Jaminan orang 866
G. Jaminan harta 867
H. Pihak penjamin menarik kembali jaminannya 867
I. Diantara hukum-hukum kafalah 867
AL-MUSAQAH (MENGAIRI TANAMAN) 869
A. Definisi Al-Musaqat 869
B. Dasar hukum musaqah 869
C. Rukun musaqah 869
D. Syarat musaqah 869
E. Yang dibolehkan dalam musaqah 870
F. Tugas musaqi 870
G. Jika penggarap tidak sanggup menggarap 871
H. Salah satu pihak yang melakukan akad meninggal 871
AL-JI’ALAH (UPAH) 872
A. Definisi al-ji’alah 872
B. Dasr hukum ji’alah 872
SYIRKAH 873
A. Definisi syirkah 873
B. Dasar hukum syirkah 873
C. Pembagian syirkah 873
D. Macam-macam syirkah ‘uqud 874
E. Rukun syirkah ‘uqud 874
F. Hukum syirkah ‘uqud 874
G. Syirkah ‘inan 874
H. Syirkah mufawadhah 875
I. Syirkah wujuh 875
J. Syirkah abdan 875
K. Syirkah hayawan 875
ASH-SHULHU (PERDAMAIAN) 876
A. Definisi ash-shulhu 876
B. Dasar hukum ash-shulhu 876
C. Rukun ash-shulhu 877
D. Syarat ash-shulhu 877
E. Syarat-syarat mushalih 877
F. Syarat-syarat mushalih bihi (obyek perdamaian) 877
G. Syarat-syarat mushalih ‘anhu (persoalan yang diperselisihkan) 878
H. Macam-macam ash-shulhu 879
I. Hukum shulhu ingkar dan shulhu sukut 879
J. Shulhu atas utang yang ditangguhkan dengan sebagiannya dibayar tunai 880
PERADILAN 881
A. Obyek perkara peradilan 881
B. Status peradilan 881
C. Orang yang layak memangku jabatan peradilan 882
D. Orang yang tidak layak menjabat hakim 883
E. System peradilan 883
F. Seorang mujtahid mendapatkan pahala 884
G. Kewajiban hakim 884
H. Syafaat seorang hakim 885
I. Pelaksanaan keputusan hukum secara lahir 885
J. Peradilan atas orang yang tidak hadir dan tidak memiliki wakil 886
K. Peradilan diantara ahli dzimmah 887
L. Bolehkah seseorang mengambil haknya dari orang yang menangguhkan utang, tanpa melalui pengadilan? 888
M. Munculnya keputusan hukum baru bagi hakim 888
DAKWAAN DAN BUKTI 889
A. Definisi ad-da’awa 889
B. Orang yang dibenarkan untuk mendakwa 889
C. Tak ada dakwaan tanpa bukti 889
D. Pendakwa dituntut mendatangkan bukti 890
E. Disyaratkan bukti yang pasti 890
F. Cara menetapkan dakwaan 890
PENGAKUAN 891
A. Definisi iqrar 891
B. Dasar hukum ikrar 891
C. Syarat sah ikrar 891
D. Mencabut kembali pengakuan 892
E. Pengakuan adalah hujjah terbatas 892
F. Pengakuan tentang utang 892
KESAKSIAN 893
A. Definisi asy-syahadah 893
B. Kesaksian harus dengan pengetahuan 893
C. Hukum syahadah 893
D. Syarat-syarat diterimanya kesaksian 894
E. Kesaksian orang yang tak dikenal 897
F. Kesaksian orang badui 897
G. Kesaksian orang buta 897
NISHAB KESAKSIAN 898
A. Kesaksian empat orang 898
B. Kesaksian tiga orang 898
C. Kesaksian dua orang laki-laki tanpa wanita 898
D. Kesaksian dua orang laki-laki atau satu orang laki-laki dan dua orang perempuan 899
E. Kesaksian seorang laki-laki 899
F. Kesaksian untuk persusuan 900
G. Kesaksian untuk tangisan bayi yang baru saja lahir (istihlal) 901
SUMPAH PERADILAN 902
A. Bersumpah ketika tidak mampu bersaksi 902
B. Dapat diterimakah bukti sesudah sumpah? 903
C. Takut bersumpah 903
D. Bersumpah menurut niat orang yang meminta sumpah 904
E. Keputusan hukum berdasarkan saksi dan sumpah 904
F. Qarinah (tanda petunjuk) yang pasti 905
G. Perselisihan suami dan istri mengenai harta rumah tangga 905
H. Bukti tertulis dan dokumen resmi 906
PERTENTANGAN/ KONTRADIKSI 907
A. Pertentangan saksi-saksi atau pencabutan kesaksian 907
B. Pertentangan pendakwa 907
C. Rusaknya bukti pendakwa 907
D. Pertentangan dua bukti 908
E. Sumpah seorang saksi 908
F. Kesaksian palsu 908
G. Hukuman untuk kesaksian palsu 909
PENJARA/ TAHANAN 910
A. Macam-macam penjara 910
B. Pemukulan terhadap orang yang masih tertuduh 910
C. Bagaimanakah seharusnya penahanan itu? 911
PAKSAAN 912
A. Definisi paksaan 912
B. Macam-macam paksaan 912
C. Paksaan untuk berbicara 912
D. Mengambil azimah pada saat dipaksa adalah lebih utama 913
E. Paksaan untuk berbuat 913
F. Tidak ada had bagi orang yang dipaksa 914
PAKAIAN 915
A. Hukum pakaian 915
B. Mengenaan sutra dan duduk di atasnya 916
C. Boleh mengenakan sutra bagi wanita 916
D. Sutra yang dicampur dengan bahan lain 916
E. Bolehnya anak-anak kecil mengenakan sutra 917
MENGENAKAN CINCIN EMAS DAN PERAK 918
A. Bejana emas dan perak 918
B. Bejana selain dari emas dan perak 919
C. Bolehnya menggunakan gigi dan hidung palsu yang terbuat dari emas 919
D. Kaum wanita yang menyerupai laki-laki 919
E. Pakaian syuhrah (kesombongan) 920
F. Larangan seorang wanita menyambung rambutnya dnegan rambut wanita lain 920
GAMBAR 922
A. Haramnya menggambar dan membuat patung-patung 922
B. Bolehnya menggambar mainan anak-anak 922
C. Larangan menempelkan gambar didalam rumah 922
D. Gambar yang tidak berbentuk 923
PERLOMBAAN 924
A. Bolehnya taruhan 925
B. Bentuk-bentuk taruhan yang diharamkan 925
C. Tidak ada jalab dan janab dalam taruhan 925
D. Haram menyiksa binatang 926
E. Menato binatang dan mengebirinya 926
F. Mengebiri manusia 926
G. Mengadu domba binatang 926
H. Permainan dadu 927
I. Permainan catur 927
WAKAF 928
A. Definisi wakaf 928
B. Jenis-jenis wakaf 928
C. Dasar hukum wakaf 928
D. Sahnya wakaf 929
E. Wajibnya wakaf 930
F. Yang sah dan tidak sah untuk wakaf 930
G. Wakaf tidak sah, kecuali dikhususkan atau untuk kebaikan 930
H. Wakaf kepada anak berarti juga kepada cucu 930
I. Wakaf kepada ahlu dzimmah 930
J. Wakaf untuk umum 930
K. Wakaf untuk diri sendiri 931
L. Wakaf mutlak 931
M. Wakaf saat sakaratul maut 931
N. Wakaf saat sakit untuk sebagian ahli waris saja 931
O. Wakaf kepada orang kaya 932
P. Pengurus boleh makan dari harta wakaf 932
Q. Sisa penggunaan harta wakaf digunakan untuk yang semisal 932
R. Mengganti sesuatu yang dinazarkan dan diwakafkan dengan yang lebih baik 933
S. Haram merugikan ahli waris 933
HIBAH 934
A. Definisi hibah 934
B. Dasar hukum hibah 934
C. Rukun hibah 935
D. Syarat hibah 935
E. Hibahnya orang sakit saat sekarat 936
F. Kepemilikan hibah 936
G. Menghibahkann seluruh harta 936
H. Balasan terhadap hadiah 936
I. Haram melebihkan sebagian anak dari yang lain dalam pemberian dan kebajikan 937
J. Menarik kembali pemberian 938
K. Hadiah dan hibah yang tidak boleh ditolak 938
AL-‘UMRA 940
A. Definisi Al’Umra 940
AR-RUQBA 941
A. Definisi Ar-ruqba 941
B. Dasar hukum ar-ruqba 941
C. Hukum ar-ruqba 941
NAFKAH 942
A. Nafkah orang tua dan apa yang mereka ambil dari harta anaknya 942
B. Wajibnya nafkah bagi orang tua yang lapang untuk anaknya yang susah 942
C. Nafkah untuk sanak kerabat 942
D. Nafkah untuk binatang 943
AL-HAJRU 944
A. Definisi al-hajru 944
B. Pembagian al-hajru 944
C. Hajr terhadap orang bangkrut 944
D. Seseorang yang mendapati hartanya pada orang yang bangkrut 945
E. Tidak ada hajr terhadap orang yang kesusahan 946
F. Meninggalkan apa yang dapat menopang kehidupan orang yang di hajr 946
G. Hajr terhadap orang bodoh 946
H. Perilaku orang yang bodoh 947
I. Pengakuan orang bodoh atas dirinya 947
J. Menampakkan hajr terhadap orang bodoh dan orang bangkrut 947
K. Hajr terhadap anak kecil 947
L. Tanda-tanda baligh 947
M. Mengajukan persoalan kepada hukum saat hendak memberikan harta kepada orang yang di hajr 948
N. Perwalian atas anak kecil, orang bodoh, dan orang gila 948
O. Al-washiyyu (pemelihara) dan syarat-syaratnya 949
P. Wali memakan harta anak yatim 949
Q. Apakah pemelihara, istri dan bendahara keuangan boleh bersedekah tanpa izin? 950
WASIAT 951
A. Definisi 951
B. Persyaratannya 951
C. Hikmah wasiat 952
D. Hukum wasiat 952
E. Rukun wasiat 953
F. Kapan wasiat dapat dimiliki 953
G. Wasiat dengan syarat 953
H. Syarat-syarat wasiat 953
I. Syarat-syarat sesuatu yang diwasiatkan 954
J. Mewasiatkan sepertiga harta 954
K. Sepertiga itu dihitung dari seluruh harta 955
L. Mewasiatkan lebih dari sepertiga 955
M. Batalnya wasiat 955
AL-FARAIDH (WARISAN) 956
A. Definisi 956
B. Persyariatannya 956
C. Keutamaan ilmu faraidh 956
AT-TIRKAH (PENINGGALAN) 958
A. Definisi 958
B. Hak-hak yang berkaitan dengan tirkah 958
C. Rukun waris 958
D. Sebab-sebab memperoleh warisan 958
E. Syarat-syarat pewarisan 959
ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA TIRKAH 961
A. Ashhabul furudh 961
B. Ashabah 970
C. Al-Hajbu dan Al-Hirman 973
D. ‘Aul 975
E. Radd 976
F. Dzawul Arham 977
G. Al-Hamlu 977
H. Al-Mafqud 980
I. Al-Khuntsa 982
J. Warisan orang murtad 983
K. Anak zina dan anak li’an 983
L. At-takharuj 984
Review Buku Ringkasan Fikih Sunnah – Sulaiman Al Faifi – Penerbit Beirut Publishing
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
Ringkasan Fikih Sunnah – Sulaiman Al Faifi – Penerbit Beirut Publishing
Wisata Buku